Sudah dua parpol siap mendukung Anies Baswedan maju sebagai cagub Jakarta, asalkan cawagub dari kader parpol tersebut.
PKS misalnya sudah mendeklarasikan dukungan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk maju pada Pilgub Jakarta berpasangan dengan Mohamad Sohibul Iman, yang tak lain kader internal PKS. Pasangan cagub – cawagub itu dikenal dengan sebutan AMAN ( Anies Baswedan – Sohibul Iman).
Belakangan PAN siap mendukung Anies asalkan cawagubnya Ketua DPP PAN, Zita Anjani, yang tak lain putri Ketum PAN, Zulkifli Hasan.
“Berarti mendukung dengan syarat atau bisa disebut juga mendukung dengan catatan ya,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
“Tafsiran semacam itu boleh – boleh saja, namanya juga tafsir politik,” kata Yudi.
“Membangun koalisi untuk mendukung calon kepala daerah tentu penuh dengan perhitungan, ada kalkulasi politik, ada kepentingan politik di dalamnya. Namanya juga dukungan politik,” kata mas Bro.
“Tetapi setahu saya tak semua dukungan politik dengan catatan,” kata Heri.
“ Contohnya apa coba?,” tanya Yudi.
“Loh kita nanti mendukung calon tertentu pada pilkada, bukan dengan catatan., tetapi dengan harapan calon yang saya pilih kelak dapat memajukan daerahnya, sejahterakan warganya,” jawab Heri.
“Ya memang begitu adanya. Sepanjang apa pun catatan yang kita berikan, yang ,menjaring, menyeleksi hingga menentukan pasangan calon kepala daerah tetap saja partai politik,” kata mas Bro.
“Kita memilih satu dari beberapa pasangan yang telah dipilih oleh parpol. Kita terima bersih. Parpol menyiapkan calonnya, kita, rakyat yang memilihnya,” kata Heri.
“Kalau calonnya tidak terpilih berarti yang salah mereka yang menyiapkan,” urai Yudi.
“Bisa jadi karena kurang cermat, kurang tepat atau tidak sesuai kehendak rakyat,” kata Heri.
“Makanya catatan rakyat hendaknya jangan diabaikan,” kata Yudi.
“Permasalahannya, ada atau tidak ada catatan dari rakyat, pencalonan jalan terus.Catatan rakyat diperhatikan atau diabaikan, komposisi pencalonan pilkada tetap menjadi kewenangan parpol koalisi,” jelas mas Bro.
“Memang ada calon yang bukan dari parpol, namanya calon independen . Namun, semuanya kembali kepada rakyat, siapa yang hendak dipilih,” tambah mas Bro. (Joko Lestari)