Dorong Swasembada Pangan, Wamentan: Kejar Target Presiden

Sabtu 27 Jul 2024, 23:31 WIB
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono saat berbincang pada acara Gebyar Pembenihan Tanaman Pangan di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu, 17 Juli 2024 (Kementerian Pertanian)

Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono saat berbincang pada acara Gebyar Pembenihan Tanaman Pangan di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu, 17 Juli 2024 (Kementerian Pertanian)

BANDUNG, POSKOTA.CO.ID  - Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto telah menargetkan swasembada pangan ke dalam misi pembangunan kedaulatan pangan di 4 tahun ke depan. . 

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, saat ditemui dalam acara Gebyar Pembenihan Tanaman Pangan di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Sabtu 27 Juli 2024. 

"Soal pangan, Pak Prabowo tidak mau asal-asalan. Beliau tidak mau yang biasa, mesti ada sentuhan yang luar biasa. Nah, sejauh ini sudah digariskan oleh Bapak Menteri Pertanian," kata Sudaryono.

Untuk mewujudkan hal itu, kata Sudaryono, urusan sektor pangan mesti satu komando. Ia pun memberikan contoh terkait persoalan distribusi pupuk yang harus segera dibenahi dan diawasi dari mulai hulu ke hilir. 

"Persoalan pupuk harus sesuai regulasi, kita akan awasi terus harus betul-betul sampai kepada orang yang memang membutuhkan pupuk itu yaitu para petani kita," tegasnya.

Disinggung masalah benih, saat ini pihaknya tengah mengkaji usulan penyeragaman benih, demi hasil yang maksimal bagi seluruh petani. 

"Misalnya, petani itu kan ada yang kita bantu benih dari pemerintah itu jumlahnya sekitar 18 persen dari total seluruh cakupan sawah. Sementara ada sekitar 65 persen petani yang memang membeli benih padi yang sesuai standar, yang tersertifikasi.  Masih ada sisa sekitar 15-20 persen petani yang kita tengarai.  Khususnya banyak yang di luar Jawa benihnya itu benih bikin sendiri.  Hasil panen kemudian ditanam lagi. Tentu produktivitasnya beda," ungkap dia.

"Jadi ada usulan dari banyak lembaga, banyak orang, banyak aktivis pertanian. Bagaimana supaya produktivitasnya tinggi itu kalau benih itu dikasih aja.  Sehingga kita seragam semua petani Indonesia nanamnya benih bersertifikasi," paparnya.

Dengan demikian, ajakan Sudaryono untuk seluruh stakeholder agar menyamakan visi demi  mewujudkan target swasembada pangan.

"Untuk terbangunnya cita-cita itu, maka tidak bisa lagi memikirkan sektor masing-masing, kalau begitu tujuannya tidak bisa terwujud karena ini holistik, dari hulu sampai hilir harus terpenuhi semua," jelasnya.

Di sisi lain, Sudaryono, mengapresiasi Gebyar Perbenihan yang menyediakan teknologi dan inovasi pertanian ketika menghadapi dampak El Nino. 

Dikatakan Sudaryono, Kementerian Pertanian tengah mendorong penyediaan pompanisasi dan pipanisasi agar pasokan air bagi wilayah pertanian yang terdampak El Nino, bisa teratasi sehingga produksi pertanian nasional tidak turun.

"Kita punya teknologi dan negara kita adalah negara yang tersedia sinar mataharinya, dan sekarang kita saat sedang menghadapi kehadiran El Nino atau kemarau panjang. Karena itu ketersediaan teknologi dan inovasi seperti benih sangat penting untuk meningkatkan produksi dan petani tetap mendapat keuntungan dari usaha taninya," tuturnya.

Ia pun berharap ketersediaan benih serta pendistribusiannya tepat waktu ke tangan petani agar bisa mewujudkan swasembada pangan tadi.

"Selanjutnya pupuk dan benih harus dapat kita pastikan tersedia tepat waktu sampai ke petani. Tidak boleh terlambat, harus tepat waktu. Ibaratnya orangnya sakit, tapi obatnya tidak ada. Sebab target kita ke depan adalah swasembada pangan, kita harus kurangi impor," imbuh Sudaryono.

Reporter
News Update