Setelah menikah, Adimas dan Adelia lantas pindah ke rumah baru. Saat itu, demi mencicil rumah, Adimas meminta Adelia untuk menunda keinginan mereka memiliki anak. Namun, ternyata keputusan tersebut menambah masalah baru di dalam rumah tangganya.
Tidak hanya tekanan aspek finansial, Adimas dan Adelia yang tak kunjung mendapat momongan mendapat tekanan lain yakni dari lingkungan kantor dan keluarga mereka.
Hingga suatu hari, tekanan tersebut mulai menghilang saat Adelia telat menstruasi selama dua minggu.
Adelia dengan harapan tinggi di dalam dirinya pun memberi tahu Adimas bahwa menstruasinya sudah telat dua minggu. Tanpa berpikir panjang, Adimas dengan cepat mengumumkan kehamilan Adelia kepada semua orang.
Lantaran pengumuman tersebut, Adimas kemudian menjadi menantu kesayangan keluarga. Padahal sebelumnya tidak akur dengan mertuanya.
Namun, hal itu membuat Adelia merasa bersalah karena menyembunyikan kebenaran.
Adelia pun meminta Adimas untuk berbicara jujur tentang kehamilan yang sebenarnya. Di sisi lain, Adimas ragu untuk mengungkapkan kebenaran, takut akan malu dan ejekan dari orang-orang di sekitarnya yang meragukan kemampuannya sebagai pria.
Kini, mereka harus menghadapi konsekuensi dari keputusan yang diambil, di antaranya adalah mempertahankan status sebagai menantu kesayangan keluarga.
Keunikan film ini terletak pada kemampuannya untuk menjalin keseimbangan antara komedi dan kedalaman emosional.