Di babak fase grup Piala AFF U-19 2024 telah terjadi beberapa kejutan menarik. Timnas Malaysia U-19 dan Australia U-19 tampil gemilang, diunggulkan sebagai kandidat juara, sedangkan tim kuat seperti Vietnam dan Thailand justru terseok-seok.
Tuan rumah Indonesia, dengan kemenangan besar di laga perdana, juga berpeluang menjadi kuda hitam. Malaysia U-19 sebagai juara bertahan menunjukkan dominasi luar biasa dengan menumbangkan Brunei Darussalam dengan skor telak 11-0.
Performa ini menjadi tolok ukur kekuatan mereka, melanjutkan tren positif di lima edisi terakhir di mana mereka meraih dua gelar juara. Australia U-19 tak kalah garang. Runner-up Piala AFF U-19 2022 ini melibas Laos U-19 dengan skor 6-0.
Skuad muda Negeri Kanguru ini juga memiliki catatan gemilang di turnamen ini, dengan raihan dua gelar juara dalam lima edisi terakhir. Tuan rumah Indonesia pantang diremehkan. Meski tergabung di grup berat Vietnam dan Thailand, Garuda Muda menunjukkan mental pantang menyerah dengan menghajar Filipina U-19 dengan skor 6-0.
Namun saat menghadapi Kamboja justru Garuda Muda seperti kehilangan gaya bermainnya. Permainan Arkan Kakak, Cs tak berkembang alias membosankan ketika kesulitan menembus barisan pertahanan Kamboja yang hampir semua pemainnya bertahan.
Beruntung sang arsitek Indra Sjafri langsung melakukan perubahan skema permainan dan variasi serangan pasca banyaknya kritikan pedas dari pecinta sepakbola tanah air. Itu ditunjukkan Jens Raven, Cs dengan membantai Timor Leste 6-2, pada Selasa (23/7/2024) malam.
Namun, dalam laga melawan Timor Leste, lini belakang masih banyak kekurangan dan menjadi catatan penting bagi Indra Sjafri. Pasalnya, kemasukan 2 gol akibat pemain masih banyak melakukan kesalahan ketika mendapat pressing ketat dari lawan sehingga bola mudah direbut. Karena itu di babak semifinal hal ini tidak boleh lagi terulang.
Lini belakang harus tampil tenang dan fokus tidak panik saat mendapat pressing ketat dari lawan. Karena lawan yang akan dihadapi di semifinal adalah lawan sesungguhnya dan akan lebih kuat dari fase grup. Kita harus memanfaatkan sekecil apapun peluang termasuk sebagai tuan rumah.
Media Vietnam sendiri mengkritisi Indonesia karena banyak diuntungkan panitia Piala AFF sebagai tuan rumah. Mereka menyoroti di laga fase grup, Garuda Muda bermain malam hari pukul: 19.30 WIB. Sementara mereka merasakan main pukul: 15.00 WIB dalam kondisi cuaca panas yang berdampak kepada kondisi fisik pemain.
Faktor selanjutnya adalah waktu istirahat. Di semifinal, Timnas Indonesia U-19 baru bermain lagi pada Sabtu, 27 Juli 2024 malam WIB. Hal itu berarti, Timnas Indonesia U-19 memiliki waktu istirahat selama tiga hari. Kondisi terbalik dengan tim lain yang hanya satu hari.
Kritik apa pun itu, Garuda Muda harus menjadi raja di negerinya sendiri. Buktikan bahwa Garuda Muda bukan tim kaleng-kaleng karena sudah mendapat kemudahan. Jadikan kritikan sebagai cambuk untuk menambah semangat juang pantang menyerah menumbangkan lawan mu di lapangan hijau. Bravo, Garuda di Dadaku!. *