Begini Kesaksian Adik Korban Pembunuhan oleh Istri dan Anak di Bekasi

Selasa 23 Jul 2024, 20:40 WIB
Wahyudi, adik korban saat ditemui wartawan di Setu, Kabupaten Bekasi. (Poskota/Ihsan Fahmi)

Wahyudi, adik korban saat ditemui wartawan di Setu, Kabupaten Bekasi. (Poskota/Ihsan Fahmi)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Wahyudi, adik korban, Asep Saepudin (43) tak menyangka kakaknya tewas oleh keluarganya sendiri. Wahyudi mengatakan sebelum kejadian, tersangka yakni istri dan anak pertamanya sempat diajak berbelanja di pusat perbelanjaan.

"Bahkan malam sebelum kejadian juga mereka ke mall makan sama shopping. Tanggal 26 Juni 2024 malamnya," ucap Wahyudi kepada wartawan, Selasa, 23 Juli 2024.

Setelah pulang dari mall, korban lalu bermain bulu tangkis tak jauh dari rumah. Diduga karena kelelahan, korban baru dieksekusi oleh para tersangka.

"Pulang dari mall, dia (korban) main bulutangkis, pulangnya lelah kali ya terus tidur, nah itu dieksekusi jam tiga atau setengah empat subuh," paparnya.

Namun, rencana pembunuhan tersebut diduga gagal karena korban begadang. Rabu, 26 Juni 2024, Wahyudi dan Asep sempat bermain game online melalui handphone di rumahnya masing-masing hingga larut malam.

Lagi-lagi perencanaan pembunuhan gagal dilakukan karena korban begadang hingga larut malam.

"Malam Rabu mau dieksekusi enggak jadi (mungkin), karena almarhum begadang main PS sama saya makanya dihajarnya pas malam Kamis, 27 Juni," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi dan Polsek Setu menangkap tiga orang di antaranya Juhariah (43) istri korban, Silvia (23) anak pertama korban dan Hagistiko Pramada (23) pacar anak korban sebagai tersangka.

Ketiganya nekad melakukan perencanaan pembunuhan kepada Asep Saepudin.

Percobaan pembunuhan berencana ini sudah diniatkan pelaku sejak dua pekan sebelum korban tewas, dengan cara minuman pemanis dicamampurkan pembersih lantai.

Percobaan pembunuhan yang dilakukan pada awal Juni dan 24 Juni 2024 gagal dilakukan. Berselang satu hari berikutnya, percobaan pembunuhan gagal lagi karena korban begadang.

Barulah, pada Kamis, 27 Juni 2024, korban dicekik dan dipukul menggunakan helm hingga akhirnya meninggal dunia.

"Mencekik dan memukul dengan helm sehingga korban meninggal dunia," ucap Kapolres Metro Bekasi, Kombes Twedi Aditya Bennyahdi. (Ihsan Fahmi)


 

Berita Terkait
News Update