JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perselingkuhan sering kali menjadi salah satu isu paling menyakitkan dan menghancurkan dalam suatu hubungan. Namun, kenyataan yang mengejutkan adalah bahwa perselingkuhan bisa terjadi bahkan dalam hubungan yang tampaknya bahagia dan harmonis.
Saat kita berpikir tentang perselingkuhan, kita cenderung mengasumsikan bahwa hubungan tersebut pasti sedang mengalami masalah serius. Namun, banyak penelitian dan pengalaman menunjukkan bahwa perselingkuhan bisa terjadi bahkan ketika pasangan merasa bahagia dengan satu sama lain.
Hal tersebut tentunya menimbulkan pertanyaan dari banyak individu, mengapa seseorang berselingkuh jika mereka sudah merasa bahagia dalam hubungan mereka?
Untuk memahami fenomena ini lebih dalam, mari kita telusuri lima alasan utama mengapa seseorang memutuskan untuk berselingkuh meski memiliki hubungan yang bahagia.
Mulai dari kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi hingga pencarian tantangan baru, berikut adalah faktor-faktor yang bisa mempengaruhi perilaku seseorang untuk berselingkuh.
5 Alasan Orang Berselingkuh
1. Kebutuhan Emosional yang Tidak Terpenuhi
Bahkan dalam hubungan yang bahagia, kebutuhan emosional setiap individu bisa berbeda-beda. Jika salah satu pasangan merasa kebutuhan emosionalnya tidak terpenuhi, seperti kurangnya perhatian, dukungan, atau penghargaan, mereka mungkin mencari pemenuhan tersebut di luar hubungan. Perselingkuhan emosional seringkali dimulai dengan pencarian hubungan yang lebih dalam dengan orang lain.
2. Pencarian Tantangan dan Petualangan Baru
Beberapa orang merasa bosan dengan rutinitas dalam hubungan yang stabil dan bahagia. Mereka merindukan tantangan dan petualangan baru yang dapat memberikan sensasi dan kegembiraan.
Maka dari itu, perselingkuhan dinilai dapat memberikan rasa kebebasan dan eksplorasi yang mungkin tidak mereka dapatkan dalam hubungan yang sudah mapan.
3. Pengaruh Lingkungan dan Teman
Lingkungan sosial dan teman-teman dapat mempengaruhi perilaku seseorang. Jika seseorang dikelilingi oleh teman-teman yang sering berselingkuh atau memiliki pandangan yang permisif tentang perselingkuhan, mereka mungkin lebih cenderung untuk melakukan hal yang sama. Tekanan sosial dan keinginan untuk "cocok" dengan kelompok juga bisa menjadi faktor pendorong.
4. Krisis Pribadi atau Identitas
Krisis pribadi atau identitas, seperti perasaan tidak puas dengan diri sendiri atau pencarian jati diri, dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam hubungan.
Perselingkuhan bisa menjadi cara untuk mencari validasi atau mengatasi perasaan tidak berharga. Dalam kasus ini, perselingkuhan lebih terkait dengan masalah internal daripada masalah dalam hubungan itu sendiri.