JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Hoarding disorder atau gangguan penimbunan merupakan kondisi kesehatan mental di mana seseorang memiliki kesulitan kronis dalam membuang barang-barang yang tampaknya tidak memiliki nilai.
Gangguan ini sering kali menyebabkan penderitaan emosional yang signifikan dan dapat mempengaruhi kualitas hidup individu tersebut.
Penderita hoarding disorder cenderung merasa terikat secara emosional dengan barang-barang mereka dan mengalami kecemasan yang luar biasa saat harus melepaskannya.
Salah satu penyebab utama dari hoarding disorder adalah masalah emosional dan psikologis yang mendalam.
Rasa takut kehilangan, trauma masa lalu, dan kebutuhan untuk merasa aman sering kali menjadi faktor pemicu.
Beberapa ahli juga berpendapat bahwa gangguan ini dapat berkaitan dengan genetika dan faktor lingkungan, seperti tumbuh dalam keluarga yang memiliki pola penimbunan serupa.
Dampak dari hoarding disorder tidak hanya dirasakan oleh penderita tetapi juga oleh orang-orang di sekitarnya.
Lingkungan yang penuh dengan barang-barang yang tidak teratur dapat menciptakan kondisi hidup yang tidak sehat dan tidak aman.
Selain itu, hoarding disorder sering kali menyebabkan konflik dalam hubungan, baik dengan anggota keluarga, teman, maupun tetangga.
Stres merupakan salah satu konsekuensi utama dari hoarding disorder. Penderita sering kali merasa kewalahan dengan jumlah barang yang mereka miliki dan tidak tahu harus mulai dari mana untuk mengatasinya.
Proses membersihkan dan merapikan rumah yang penuh dengan barang-barang bisa menjadi tugas yang sangat melelahkan secara fisik dan mental.