Piala Presiden 2024 Gunakan Sistem Grup, Juara Pertama Dapat Hadiah Rp5 Milyar

Senin 15 Jul 2024, 23:27 WIB
Konferensi pers jelang turnamen Piala Presiden 2024. (Dok. PSSI)

Konferensi pers jelang turnamen Piala Presiden 2024. (Dok. PSSI)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gelaran turnamen Piala Presiden 2024 akan segera dimulai. Berdasarkan jadwalnya, laga perdana akan dilakoni oleh Persib Bandung vs PSM Makassar pada 19 Juli 2024 mendatang di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung.

Turnamen tahunan ini diikuti oleh delapan tim yang berasal dari Liga 1, di antaranya Persija Jakarta, Arema Malang, Borneo FC, Persib Bandung, Persis Solo, Bali United, Madura United dan PSM Makassar.

Turnamen ini akan dibagi menjadi dua grup yang berisi masing-masing empat tim. Grup A akan diisi oleh Borneo FC, PSM Makassar, Persib dan Persis.

Sedangkan di Grup B akan diisi oleh Arema, Bali United, Madura United dan Persija Jakarta. Selama gelaran turnamen tahunan ini, edisi Piala Presiden ini sudah digelar enam kali sejak tahun 2015 lalu.

Hadiah Rp5 Milyar untuk Juara Pertama

Ketua PSSI, Erick Thohir menagatakan bahwa hadiah untuk tim yang menjadi juara di turnamen Piala Presiden 2024 akan diberikan uang sebesar Rp5 milyar. Hadiah ini disebutkan lebih besar dari edisi-edisi sebelumnya.

“Panitia penyelenggara (sterring committee) Piala Presiden di bawah Maruarar Sirait sudah mengumpulkan dana besar. Hadiahnya Rp5 M juara satu,” kata Erick Thohir.

Erick juga menyampaikan bahwa pada pembukaan laga, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan hadir.

“Mudah-mudahan ini juga memperbaiki animo masyarakat yang sekarang menunggu ada perbaikan di liga,” ucap Erick.

Sementara itu, Ketua Steering Committee Piala Presiden 2024, Maruarar Sirait mengatakan bahwa dirinya telah melaporkan roadmad turnamen kepada Presiden Jokowi.

Lebih lanjut, ia juga telah berkoordinasi dengan stakeholder terkait khususnya keamanan dengan menemui Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.

“Piala Presiden adalah role model dalam transparansi. Nanti tidak ada uang negara, baik itu dari BUMN, APBN maupun APBD. Semuanya dari sponsor swasta murni karena kita ingin membangun industri olahraga,” jelas pria yang sering disapa Ara itu.

Berita Terkait

News Update