Ditembak saat Kampanye di Pennsylvania AS, Donald Trump: Saya Mestinya Sudah Mati

Senin 15 Jul 2024, 21:10 WIB
Kandidat Presiden AS, Donald Trump menjadi korban penembakan saat berkampanye di Pennsylvania, AS pada Sabtu, 13 Juli 2024 waktu setempat. (Instagram/@realdonaldtrump)

Kandidat Presiden AS, Donald Trump menjadi korban penembakan saat berkampanye di Pennsylvania, AS pada Sabtu, 13 Juli 2024 waktu setempat. (Instagram/@realdonaldtrump)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kandidat Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengaku mestinya ia sudah mati dalam insiden penembakan di Butler, Pennsylvania.

Trump tertembak ketika berkampanye di hadapan ribuan orang. Akibat serangan tersebut, telinga bagian kanan Trump terkena peluru hingga berlumuran darah.

"Saya mestinya tidak ada di sini, saya mestinya sudah tewas," ungkap Trump dikutip New York Post pada Minggu, 14 Juli 2024.

Sosok yang juga mantan Presiden AS ke-45 itu mengatakan, dokter terheran karena dirinya masih bisa bertahan setelah tertembak.

Tidak sedikit orang, kata Trump, menyebut dirinya diberkati Tuhan, sehingga bisa selamat dari insiden penembakan tersebut.

"Oleh keberuntungan atau Tuhan, banyak orang bilang saya mendapatkan karunia Tuhan masih bisa berada di sini," ujar Trump dengan telinga diperban.

Sebelumnya, Trump menjadi korban penembakan saat berpidato di depan ribuan orang jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) AS yang jatuh pada November 2024.

Dalam video yang beredar, Trump langsung menunduk untuk melindungi diri sambil dikerumuni beberapa Secret Service. Ia kemudian dievakuasi menggunakan mobil SUV.

Laporan The Washinton Post menuliskan, Secret Service telah menembak mati pelaku penembakan. Penembak itu diketahui beraksi di atas gedung berjarak ratusan meter.

Sementara pelaku yang melakukan upaya pembunuhan Trump sudah diidentifikasi Biro Investigasi Federal (FBI). Pelaku diketahui bernama Thomas Matthew Crooks (20).

"FBI telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, 20, dari Bethel Park, Pennsylvania, sebagai subjek yang terlibat upaya pembunuhan mantan Presiden Donald Trump pada 13 Juli, di Butler, Pennsylvania," tulis rilis FBI.

Berita Terkait
News Update