JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Calon presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali disorot dunia usai mengalami insiden pencobaan pembunuhan yang membuat telinganya berismbah darah saat berkampanye di Pensylvannia, AS, pada Sabtu, 13 Juli 2024 waktu setempat.
Trump kini tengah mencalonkan diri kembali untuk menjadi presiden AS ke-47 dari Partai Republik yang bersaing kuat dengan Joe Biden dari Partai Demokrat.
Trump pernah menjabat sebagai Presiden AS ke-45 pada 20 Januari 2017-20 Januari 2021. Kemudian posisinya tergantikan oleh Joe Biden, yang saat ini kembali menjadi oposisinya dalam merebut bangku kekuasaan di Gedung Putih.
Lantas, siapa sosok Donald Trump yang dikenal sebagai pemimpin nasionalis tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Biodata Donald Trump
Donald John Trump lahir pada 14 Juni 1946 di New York, AS. Sebelum mengiprahkan sayapnya di dunia politik, ia merupakan pebisnis ulung dalam bidang properti dan real estate, sama seperti ayahnya yakni Fred Christ.
“Ayah saya adalah mentor saya, dan saya belajar banyak hal tentang setiap aspek industri konstruksi darinya,” ujar Trump, dikutip dari situs web reminya, www.trump.com pada Minggu, 14 Juli 2024.
Donald Trump sendiri kini merupakan sosok suami dari Melania Knauss yang dinikahinya sejak tahun 2005 silam. Sebelumnya, ia juga pernah menikah dengan Ivana Marie pada 1977-1990 dan Marla Maples pada 1993-1999.
Melalui tiga pernikahannya tersebut, Trump dikarunai oleh 5 orang yakni Donald Jr., Ivanka, Eric, Tiffany, dan Barron.
4 Kali Mencalonkan Diri sebagai Presiden AS
Donald Trump tercatat telah 4 kali mencalonkan diri sebagai presiden AS yakni saat dirinya bergabung dengan Partai Reformasi pada tahun 2000 serta Partai Demokrat pada 2016, 2020, 2024.
Namun ia berhasil memenangkan suara pada 2016 lalu, mengalahkan Hillary Clinton dari Partai Demokrat. Kemudian ia kalah suara pada 2020 lalu dari dengan Joe Biden, yang saat ini bersaing kembali dengannya.
Melansir Associated Press(AP) News, Trump memiliki beberapa ambisi dalam pencalonannya pada 2024 ini, di antaranya adalah mencabut perlindungan pegawai negeri terhadap pegawai karir, menghentikan invasi ke Meksiko, dan mengakhiri imigrasi ilegal.