TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Atlet bulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie akan bermain sebanyak tujuh kali di ajang Olimpiade Paris 2024. Jojo--panggilan Jonahan, menjadi salah satu atlet terpilih mewakili Indonesia di ajang turnamen olahraga terakbar tersebut.
Pada petandingan yang akan digelar mulai 26 Juli hingga 11 Agustus 2024 nanti, Jojo masuk dalam Grup L dan akan melawan beberapa negara, salah satunya India.
Juru Bicara Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Yuni Kartika mengatakan alasan Jojo bemain tujuh kali karena tidak mendapat bye atau kondisi pemain atau tim yang otomatis maju ke babak selanjutnya dalam sebuah turnamen tanpa harus melawan tim lain di babak awal.
"Ternyata dari regulasi untuk tunggal putra begitu, dimana grup L akan main empat kali, namun dia tidak dapet bye, sementara pemain lain dapat bye. Jadi, yang normalnya main lima sampai enam kali, untuk Jojo tujuh kali," katanya saat melepas keberangkatan rombongan atlet bulu tangkis Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu, 14 Juli 2024.
Dalam hal ini, PBSI telah melayangkan masukan pada Badminton World Federation (BWF) terkait dengan regulasi permainan tersebut.
"Terkait hal ini, kita sudah layangkan masukan kepada BWF untuk memperbaiki regulasinya, jangan begini, karena merugikan satu grup, kebetulan di situ ada kita," ujarnya.
Yuni juga menegaskan, ia tengah meminta adanya kebijakan mengenai pertimbangan waktu. Hal ini mengingat, Jonatan Christie yang masuk dalam grup L, akan bermain sebanyak tujuh kali.
"Kita sudah minta waktunya untuk dipertimbangkan, karena Jojo itu main tujuh kali, lebih banyak untuk sektor tunggal putra," ungkapnya.
Terkait kesiapan Jojo yang akan bermain sebanyak 7 kali, Yuni memastikan, bila Jojo akan siap, dan memberikan masukan untuk tidak merasa dirugikan akan aturan tersebut.
"Jojo siap, saya percaya itu, kita kasih masukan agar dia jangan berpikir dirugikan dan Jojo juga tidak merasa dirugikan, dia cuma bertanya aja kenapa bisa dia main tujuh kali, namun itu memang regulasinya," pungkasnya. (veronica prasetio)