CUACA di sejumlah daerah, termasuk DKI Jakarta masuk pada kategori perubahan cuaca yang mana seharusnya saat ini telah masuk bulan kemarau, namun cuaca ekstrim seperti hujan masih terjadi. Dampak hal itu, potensi bencana hidrometeorologi bakal timbul.
Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengingatkan ada potensi angin kencang hingga hujan ekstrem di Jakarta. Bahkan, akan ada potensi angin kencang, hujan ekstrem, longsor, banjir dan pohon tumbang.
Sebagaimana diketahui, saat ini hujan dengan intensitas tinggi dengan disertai angin kencang masih terjadi di sejumlah wilayah DKI Jakarta. Mengingat, bahwa bulan Juli diperkirakan sebelumnya tersebut masuk dalam musim kemarau. Hal itu, kemungkinan adanya perubahan cuaca di Indonesia.
Berdasarkan dampak potensi diungkapkan BPBD tersebut, bahwa hujan pada Jumat dan Sabtu lalu mengakibatkan sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir. Tak hanya itu, hujan disertai angin kencang membuat beberapa pohon tumbang, dan longsor di sejumlah tempat.
Data BPBD DKI, menyebutkan bahwa sedikitnya ada 58 RT di Jakarta terendam banjir pada Sabtu (7/7/2024) lalu. Adapun, untuk ketinggian air tiap Lokasi bervariatif dan banyak tersebar di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan serta Jakarta Utara.
Tidak ada korban luka, maupun jiwa akibat bencana alam tersebut. Penanganan banjir, pun dengan cepat dilakukan petugas gabungan dengan cara melakukan penyedotan air dengan menggunakan pompa-pompa air berbagai kapasitas milik Dinas Sumber Daya Air DKI.
Masih berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa cuaca ekstrim di Indonesia termasuk Jakarta masih bakal terjadi hingga sepekan ke depan. Karenanya, kondisi ini pun patut diantisipasi warga yang akan melakukan aktivitasnya di luar rumah.
Warga juga dihimbau untuk tidak berteduh dibawah pohon rindang pada saat hujan turun, karena dikhawatirkan akan terjadi angin kencang dan pohon tumbang menimpa kita.
Terkait adanya perubahan iklim, hingga masih terjadinya cuaca ekstrim dan berpotensi terjadi sejumlah bencana pemerintah pun patutnya memberikan banyak edukasi dan antisipasi. Hingga diharapkan tidak adanya jatuh korban luka, maupun jiwa. (*)