JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pegi Setiawan mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ini dia sampaikan setelah dinyatakan bebas dari kasus Vina Cirebon melalui sidang praperadilan pada Senin, 8 Juli 2024 lalu.
Ucapan terima kasih Pegi kepada Jokowi mendapat tanggapan dari Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri.
Reza mengatakan, Pegi tidak mengungkapkan alasan mengapa dirinya mengucapkan terima kasih kepada Jokowi. Selain itu Pegi juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolri. Hal inilah yang menurut Reza menimbulkan tanda tanya.
"Pegi tidak menjelaskan mengapa Presiden disebut secara khusus sebagai pihak yang perlu diberikan ucapan terima kasih. Karena ketika Pegi berterimakasih kepada Kapolri, ini pun pada awalnya agak membingungkan," ujar Reza, Rabu, 10 Juli 2024.
Terkecuali, lanjut Reza, jika proses hukum atas Pegi sudah dihentikan sebelum sidang praperadilan. "Maka mungkin memang ada asistensi dan kritisi dari Kapolri terkait aspek prosedural, proporsional, dan profesional dalam kerja Polda Jabar.
"Atau, siapa tahu Kapolri juga sudah menekankan agar Polda selekasnya mengeluarkan SP3 atas Pegi, demi memenuhi keadilan dan kemanusiaan, pasca putusan praperadilan. Jadi, bisalah dipahami ucapan terimakasih Pegi kepada Kapolri," bebernya.
Reza juga menyinggung soal relevansi Presiden Jokowi atas polemik keterlibatan Pegi dalam kasus Vina Cirebon yang berujung bebas melalui sidang praperadilan.
Menurut Reza, tanpa ada klarifikasi, bisa memunculkan anggapan seolah-olah ada intervensi politik atas kasus Pegi.
"Dan anggapan seperti itu justru merugikan Pegi sendiri. Di samping memunculkan aroma kurang sedap tentang independensi otoritas penegakan hukum," kata dia.
"Plus, jangan sampai ucapan terima kasih dari Pegi malah menambah beban Presiden bahwa seolah ia lagi-lagi cawe-cawe terhadap proses hukum," tambah Reza.
Dia juga mengingatkan perkataan Hakim Eman Sulaeman bahwa tidak ada kepentingan yang bisa merusak objektivitas dirinya dalam membuat putusan sidang praperadilan. (Angga)