Hal tersebut disebabkan oleh fakta bahwa pembatasan kalori berkontribusi mengurangi akumulasi radikal bebas beracun yang biasanya dihasilkan dari metabolisme dan dapat merusak sel.
Beberapa ilmuwan percaya, mengurangi konsumsi kalori membantu tubuh fokus pada pelestarian sel daripada membangun jaringan baru.
Adapun Didali Govindaraju, ahli genetika di Universitas Harvard, meyakini, membatasi kalori berkontribusi mengurangi risiko mutasi genetik dan kerusakan DNA, yang dapat menyebabkan kanker.
Selain pola makan yang sedang-sedang saja, sebagian besar pola makan yang diikuti oleh penduduk Zona Biru kaya akan buah-buahan dan sayuran. Ini berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan jantung.
Sumber: www.bbc.com/arabic/
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI