Teman-teman korban yang mengetahui ulang tahunnya, kemudian merencanakan kejutan dengan menceburkan FN ke kolam dan memberinya tepung.
"Setelah selesai salat dan makan, korban diberikan tepung oleh teman-temannya. Sekitar tiga orang kemudian memegang korban dan menceburkannya ke kolam yang ada di sekolah," jelas Iptu Umar Mustofa.
"Korban berusaha untuk naik dan mengatakan bahwa dia kram, tetapi saat temannya berusaha menolong, mereka juga merasakan sengatan listrik di air," lanjutnya.
Dua teman FN yang berusaha menolong juga mengalami sesak napas akibat sengatan listrik dan harus dibawa ke rumah sakit.
"Kami sudah mengklarifikasi ke beberapa saksi yang ada, termasuk salah satu teman korban yang saat ini masih di RS. Orang tua korban tidak membuat laporan, mereka menganggap ini sebagai musibah. Ini menyulitkan proses penyidikan kami," tutur Iptu Umar.
Suparno, paman korban, menyatakan bahwa keluarga menerima kabar adanya acara di sekolah.
"Sekolah katanya ada acara koperasi atau apa. Korban pas ulang tahun, ada yang pakai tepung di halaman atau di mana, kok sampai kecemplung kita belum tahu," ujar Suparno.
Tragedi ini meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, teman-teman, dan seluruh warga SMAN 1 Cawas.