JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Virus West Nile meningkat dengan cepat hingga menelan puluhan korban di Israel sejak diumumkan dua kasus pertamanya pada Rabu, 26 Juni 2024.
Menurut laporan The Jerusalem Post yang dikutip Poskota, pada Rabu, 3 Juni 2024 malam, tercatat 153 orang telah terinfeksi virus West Nile, dan 11 di antaranya meninggal dunia.
Sebagian besar pasien yang terinfeksi virus West Nile tersebut berasal dari wilayah tengah Israel.
Dalam keterangannya, sekitar 80 persen pasien yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala demam.
Sementara itu, 20 persen lainnya mengalami berbagai tingkat gejala seperti demam, malaise umum, sakit kepala, atau nyeri tubuh.
Gejala virus West Nile itu sendiri dapat bervariasi dari ringan hingga parah, sering kali menyerupai gejala flu yang umumnya akan sembuh dengan sendirinya.
Namun, dalam kasus yang sangat jarang, virus dapat menyebar melalui darah yang ditransfusikan, organ yang ditransplantasikan, atau bahkan dapat menular dari ibu ke janin melalui plasenta.
Proses penyebaran Virus West Nile tersebut tersebar dan dapat menginfeksi manusia, burung, nyamuk, kuda, serta beberapa mamalia lainnya.
Penyebab Virus West Nile
Penyebab virus West Nile tersebut berasal dari virus yang tersebar di alam liar, umumnya menyebar melalui burung sebagai inang utama.
Proses penularan dimulai ketika nyamuk menggigit burung yang terinfeksi dan menularkan virus tersebut ke dalam tubuhnya.
Virus ini kemudian berkembang dalam tubuh nyamuk tersebut. Ketika nyamuk yang terinfeksi ini menggigit hewan atau manusia, virus dapat ditularkan dan terinefksi