WACANA terbentuknya poros ketiga dalam Pilgub Jakarta mulai mencuat. Jika ini terbentuk, diduga akan terdapat tiga pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta.
“Seperti pilpres dong, terdapat tiga pasangan,” kata Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, Mas Bro dan Yudi.
“Sejak dulu sering dikatakan gelaran pilgub Jakarta serasa pilpres,” tambah Yudi.
“Wajar saja karena Jakarta adalah barometer. Menjadi gubernur Jakarta memiliki gengsi tersendiri, pertarungan antar- kandidat hebat akan semakin ketat. Meski Jakarta tak lagi ibu kota negara, akan tetap menjadi magnet dunia,” kata Mas Bro.
“Betul juga Bro. Jakarta tetap menjadi daerah khusus sebagaimana telah ditetapkan oleh undang-undang. Jakarta akan tetap melegenda karena historisnya, ditambah lagi menjadi Kota Global,” ujar Heri.
“Oke, oke, kalau soal status Jakarta gue sudah paham. Kembali ke soal poros ketiga pilgub Jakarta, gimana ceritanya?” kata Yudi.
“Sejauh ini telah terbentuk poros pertama, yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang beranggotakan Partai Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat. Koalisi yang terbangun pada pilpres lalu dilanggengkan hingga pilkada Jakarta,” kata Mas Bro.
“Kandidatnya tak lain, Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jabar,” ujar Heri.
“Poros kedua, yang sudah mencuat adalah parpol yang mendukung Anies Baswedan seperti PKS dan PKB, termasuk Nasdem. Namun, poros ini belum dideklarasikan, koalisi pun belum terbentuk. Masih bisa berubah,” jelas Mas Bro.
“Apalagi setelah PKS mengunci cawagubnya dari kadernya sendiri, Mohamad Sohibul Iman, jika Anies ingin bersama dengan PKS,” jelas Yudi.
“Dinamika ini pula yang menjadikan parpol lain mencari alternatif membentuk poros ketiga. Sebenarnya kian banyak poros memberi banyak alternatif, tetapi dari semua poros yang ada, hendaknya tetap menjadi poros rakyat,” ujar Mas Bro.
.jpg)
