PBSI Ungkap Penyebab Atlet Badminton China Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia Saat Bertanding 

Senin 01 Jul 2024, 18:37 WIB
Atlet Badminton China Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia Saat Bertanding i Badminton Asia Junior Championship (BAJC) 2024 pada Minggu, 30 Juni 2024.(Edited by Shandra/Poskota)

Atlet Badminton China Zhang Zhi Jie Meninggal Dunia Saat Bertanding i Badminton Asia Junior Championship (BAJC) 2024 pada Minggu, 30 Juni 2024.(Edited by Shandra/Poskota)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kabid Humas dan Media PBSI, Broto Happy mengumumkan penyebab kematian tunggal putra China Zhang Zhi Jie, Minggu, 30 Juni 2024, 

Zhang tiba-tiba jatuh dalam pertandingan beregu melawan wakil Jepang Kazuma Kawano di Badminton Asia Junior Championship (BAJC) 2024 pada Minggu, 30 Juni 2024. 

Di tengah lapangan GOR Amongrogo, Yogyakarta, Zhang sempat kejang-kejang sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Pebulu tangkis China berusia 17 tahun itu kemudian menghembuskan napas terakhir di rumah sakit pada pukul 23.20 WIB. 

Lanjunya, seluruh pihak yang terlibat sempat mengusahakan yang terbaik untuk Zhang. Namun, nyawanya tak tertolong/

"Tim medis telah melakukan pemeriksaan dan pertolongan awal sesuai dengan prosedur. Namun korban mengalami penurunan kesadaran dan pernapasan yang tidak adekuat, dan langsung Korban dibawa ke RSPAU Drs Hardjolukita, sesampainya di UGD, korban dilakukan asesmen, ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada napas spontan. Sehingga Langsung dilakukan prosedur pertolongan medis dengan berupa pijat jantung luar dengan alat bantu napas selama 3 jam," ungkap Broto dalam konferensi pers virtual, Senin 1 Juli 2024.

"Korban tidak menunjukkan respons sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder. Tim medis menyatakan korban meninggal dunia pada pukul 20.50 kepada pihak ofisial tim dari China," lanjutnya.

"Ada permintaan dari pihak ofisial China agar korban ditransfer ke RS Dr Sardjito untuk kemungkinan dilakukan tata laksana lebih lanjut. Korban tiba Di UGD RSUP Dr. Sardjito dalam kondisi tidak ada nafas, tidak ada nadi disertai dengan tanda kematian sekunder. Di UGD korban tetap dilakukan tindakan resusitasi jantung dan paru selama satu setengah jam," tambahnya. 

"Akan tetapi tetap tidak ada respons sirkulasi spontan, sehingga tidak dilakukan tata laksana penanganan lebih lanjut," jelas Broto.

Berdasarkan hasil dari dua rumah sakit yang sempat merawatnya, kematian Zhang disebabkan oleh henti jantung mendadak. 

"Setelah dilakukan penjelasan kepada ofisial tim China, tindakan pijat jantung luar dihentikan pada pukul 23.20 WIB. Dengan demikian, kesimpulan pemeriksaan dan penanganan korban, baik di rumah sakit Dr. Hardjolukito maupun di RSUP Dr. Sardjito menunjukkan hasil yang sama, yaitu korban mengalami henti jantung mendadak," jelas Broto. 

Berita Terkait
News Update