Dinamika Pilgub DKI Belum Mengerucut

Sabtu 29 Jun 2024, 05:43 WIB
Sejumlah kendaraan berjalan perlahan melintas di kawasan Jakarta, Jumat (21/6/2024).Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memprogramkan pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor alias pemutihan untuk wilayah DKI Jakarta kembali diadakan saat menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-497 kota Jakarta sekaligus menyambut HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, pemberian pemutihan sanksi tersebut tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 426 Tahun 2024 tentang Penghapusan Sanksi Administrasi Secara Jabatan Untuk Jenis Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.Poskota/Ahmad Tri Hawaari

Sejumlah kendaraan berjalan perlahan melintas di kawasan Jakarta, Jumat (21/6/2024).Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memprogramkan pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor alias pemutihan untuk wilayah DKI Jakarta kembali diadakan saat menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-497 kota Jakarta sekaligus menyambut HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, pemberian pemutihan sanksi tersebut tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pendapatan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 426 Tahun 2024 tentang Penghapusan Sanksi Administrasi Secara Jabatan Untuk Jenis Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.Poskota/Ahmad Tri Hawaari

Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, akan berlangsung pada 27 November 2024. Masih lima bulan lagi, namun dinamika politik sudah bergeliat terus. Nama-nama yang dijagokan sudah bermunculan, namun belum ada yang definitif atau resmi dijagokan. Belum ada yang mengerucut ke pasangan.

Meski terasa dinamikanya, namun sampai saat ini belum ada yang mengerucut, semua masih cair dan parpol-parpol pengusung masih penjajakan. Ada pula parpol yang sudah mencoba menggbrak, seperti yang dilakukan PKS yang tiba-tiba menduetkan Anies Baswedan dan Sohibul Iman.

Sejauh ini, selain bakal calon yang dijagokan adalah Anies Baswedan selaku petahana, lantas Ridwan Kamil, sempat muncul nama Kaesang Pangarep, Budi Djiwandono, Jenderal (purn) Andika Perkasa, Darma Pangrekun, Ahmad Sahroni. Dari sekian nama itu, Anies Baswedan terkuat elektabilitasnya.

PKB adalah parpol pertama yang mendeklarasikan bakal mengusung Anies Baswedan sebagai cagub. Dan sempat muncul wacana akan diduetkan dengan Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi. Hanya saja, tampaknya Anies tidak berkenan, dengan menyinggung putusan MA yang konon memberi jalan bagi Kaesang untuk maju di Pilkada meski umurnya belum 30 tahun.

Baca Juga:

Gebrakan PKS menduetkan Anies-Sohibul Iman, tampaknya tidak disukai oleh parpol lain. Politisi Nasdem Bestari Barus dengan menilai PKS terkesan ingin memborong semua pimpinan di DKI Jakarta.

Sebab, PKS telah mengusulkan Anies jadi cagub, lantas sebagai pemenang Pileg, PKS akan mendapat jatah Ketua DPRD DKI, kini malah menjagokan tokohnya jadi cawagub. “Ya kira-kira dong, masa gubernurnya, wagubnya, ketua DPRD-nya mau diborong semua," ujarnya Rabu (26/6).

PKB sebagai parpol yang pertama mengumumkan akan mengusung Anies, tampaknya gerah juga dengan langkah PKS. Wasekjen PKB Syaiful Huda mengatakan, bahaya langkah PKS tersebut. Dengan memborong semuanya, akan membuat pintu parpol lain tertutup, PKS bisa-bisa tidak mendapat teman koalisi. "Ya bisa bahaya deadlock, bisa nggak dapat temen mitra koalisi," ucapnya.

PDIP yang sudah melakukan pembicaraan dengan Anies Baswedan juga memberikan penilaian tentang langkah PKS tersebut. Politisi PDIP Eriko Sotarduga mengatakan, semua parpol tidak bisa mengusung sendiri cagub-cawagub DKI Jakarta, sebab tidak ada yang punya kursi 22. PKS perlu mitra koalisi.

PDIP sendiri akan mengajukan kadernya dalam ajang Pilkada DKI Jakarta 2024, baik menjadi cagub maupun cawagub Maka perlu bicara dan mencapai kesepakatan dengan parpol lain.

Dengan dinamika tersebut, nyatalah untuk mengajukan pasangan cagub-cawagub, parpol tidak bisa lagnsung mendeklarasikan sendirian. Perlu bicara dan bersepakat dengan parpol lain. Apa yang disampaikan PKS juga bisa mempersulit Anies untuk mencari parpol pendukung, karena sudah ada cawagub Sohibul Iman tersebut. Di sini pekerjaan besar Anies untuk meyakinkan tiap parpol.

Yang menarik lagi, Kaesang Pangarep mengatakan siap kalau diajukan Partai Gerindra sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Tentang pernyataan Kaesang ini orang akan membacanya sebagai pernyataan Presiden Jokowi. Artinya Jokowi berkehendak agar Kaesang diperjuangkan di Pilgub.

News Update