LEBAK, POSKOTA.CO.ID - Dalam menghadapi musim kemarau, pihak Dinas Pertanian (Distan) Lebak, Banten, mulai melakukan berbagai persiapan dalam mengantisipasi kekeringan terhadap sawah para petani di wilayah tersebut.
Persiapan yang dilakukan dalam mengantisipasi kekeringan di musim kemarau tersebut, yaitu dengan mengoptimalkan program pompanisasi dan saluran irigasi.
Kepala Dinas Pertanian Lebak, Rahmat mengungkapkan, dalam menghadapi peralihan musim dari hujan ke kemarau, potensi kekeringan tinggi terutama pada sawah tadah hujan.
Untuk itu, dalam mengantisipasi bencana kekeringan terhadap sawah petani, pihaknya menyiapkan alat pompa air dan optimalisasi saluran irigasi.
"Musim kemarau, bencana kekeringan tinggi terutama pada sawah tadah hujan. Karena kan sawah tadah hujan itu hanya mengandalkan air hujan untuk pengairannya," ungkapnya, Kamis (27/6/2024).
Rahmat mengatakan, selain pompanisasi dan irigasi, berbagai upaya lain juga dilakukan dalam mengantisipasi kekeringan sawah petani tersebut, seperti berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya.
Karena, saat musim kemarau tiba, pihaknya mengkhawatirkan tanaman padi petani yang baru ditanam terdampak kekeringan dan mengalami gagal tanam, maka pihaknya minta ke berbagai pihak untuk mengerahkan bantuan mobilisasi pompanisasi.
"Khususnya area sawah tadah hujan, ketika musim kemarau, maka jadi ancaman bagi tanaman padi petani di area sawah tadah hujan itu," ujarnya.
Sementara, salah seorang petani di wilayah Kecamatan Rangkasbitung, Lebak, Majen mengaku, memang sawah di wilayahnya banyak sawah tadah hujan. Tapi saat ini masih ada sumber air yang dapat mengairi lahan pertaniannya meskipun sudah mulai kecil.
"Kami sudah mulai tanam padi, saat ini usia padi yang ditanam baru berusia beberapa minggu saja, ya mudah-mudahan tidak sampai dilanda kekeringan," tandasnya. (Samsul Fatoni)
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI
.jpg)
