Tidur yang Cukup Ternyata Berpengaruh pada Kesehatan Kulit, The Real Bobo Cantik

Senin 24 Jun 2024, 13:51 WIB
Tidur cukup perngaruhi kesehatan kulit. (Ist)

Tidur cukup perngaruhi kesehatan kulit. (Ist)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Pernah mendengar istilah ‘bobo cantik’? kalimat ini sering digunakan untuk menggambarkan kecantikan saat tidur.

Dan ternyata, kalimat tersebut sesuai dengan kenyataannya, bahwa tidur juga dapat berpengaruh kepada kesehatan kulit.

Beberapa penelitian dan pendapat para ahli menunjukkan bahwa istirahat tidur yang cukup dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi kulit.

Sebenranya, kesehatan kulit yang optimal bukan hanya satu-satunya manfaat yang akan didapatkan saat seseorang memiliki waktu tidur yang cukup.

The Centers for Disease Control (CDC) menyarankan orang dewasa berusia 18 hingga 60 tahun mendapatkan tujuh jam waktu tidur per malam untuk mendapatkan manfaat kesehatan maksimal.

CDC juga mencatat bahwa kebersihan tidur yang baik dapat menurunkan risiko seseorang terkena diabetes tipe II, penyakit jantung, dan tantangan kesehatan mental.

Meskipun ada banyak alasan untuk mendapatkan waktu tidur yang nyenyak, tidak ada salahnya menjadikan perawatan kulit sebagai motivasi kamu untuk tidur di waktu yang wajar.

Sehingga, jika kamu memiliki waktu tidur yang cukup setiap malamnya, kamu akan membantu semua sistem kerja tubuh berfungsi dengan baik.

Kurang Tidur Mempengaruhi Kesehatan Kulit

Lingkaran hitam di bawah mata adalah tanda seseorang kesulitan tidur saat malam. Erum N. Ilyas, MD, MBE, FAAD, mengatakan, kulit kering dan pipi cekung sering berhubungan dengan lingkaran hitam ini.

“Sebagian besar akibat dehidrasi yang menyertai rasa lelah,” kata Ilyas, CEO dan Pendiri AmberNoon dan dokter kulit bersertifikat di Schweiger Dermatology.

Banyak yang salah mengira bahwa dehidrasi disebabkan oleh minum terlalu sedikit air. Namun Erum merujuk pada sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa kurang waktu tidur juga berperan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 2019 menganalisis tiga sampel data dari penelitian sebelumnya terhadap individu AS dan Tiongkok berusia 20 tahun ke atas.

Mereka tidak hamil atau didiagnosis menderita gagal ginjal. Hasilnya, para peneliti berpendapat orang yang tidur kurang dari delapan jam per hari kurang terhidrasi dibandingkan orang yang tidur cukup.

Studi lainnya juga menunjukkan bahwa tidur dapat memengaruhi kulit. Penelitian pada 2020 terhadap 32 wanita Korea berusia 40-an menunjukkan hidrasi kulit semakin menurun seiring dengan kurang tidur.

Elastisitas kulit menurun lebih banyak dibandingkan fitur kulit lainnya setelah enam hari kurang tidur, namun tekstur kulit tidak berubah setelah satu hari kurang tidur.

Cara mendapatkan Kulit dengan Memanfaatkan Waktu Tidur

Kamu mungkin memiliki rutinitas perawatan kulit pagi dan sore hari yang setidaknya terdiri dari pembersih, pelembab, dan sunscreen.

Namun, kamu juga dapat merawat dan memiliki kulit impian berdasarkan usia, genetika, dan faktor lainnya bahkan saat sedang bermimpi.

Anna Chacon, MD, dokter kulit yang berbasis di Miami, membagikan tipsnya tentang cara mendapatkan kulit yang lebih baik dengan saat waktu tidur.

Anna mengatakan, ini bukan hanya tentang kapan dan untuk berapa lama kamu akan tidur, tetapi pada apa mengistirahatkannya.

Ia kemudian merekomendasikan penggunaan seprai dan sarung bantal sutra, terutama bagi orang yang berjerawat atau kulit sensitif atau yang tidur miring atau tengkurap.

Sarung bantal dan seprai ini lebih lembut dibanding katun. “Ini karena gesekan kapas pada kulit sensitif dapat memperparah peradangan, memperburuk jerawat, eksim, atau kondisi kulit lainnya,” katanya.

“Kapas juga menyerap minyak alami dan bakteri dari wajah dan rambut, dan kotoran itu menumpuk di sarung bantal malam demi malam, menciptakan tempat bakteri dari bantal,” tambahnya.

Di sisi lain, Anna mengatakan bahwa sarung bantal dan seprai sutra cenderung menyerap lebih sedikit kelembapan dan kotoran, sehingga mengurangi efeknya pada kulit yang rentan berjerawat atau sensitif.

Anna mengatakan, seprai sutra bisa lebih nyaman sepanjang tahun, sehingga berpotensi meningkatkan kualitas dan durasi tidur.

Berita Terkait
News Update