Bupati Bedas juga menawarkan konsep pemberdayaan ekonomi umat melalui program pembuatan demplot bisnis peternakan dan perikanan. Untuk tahap awal pada tahun ini, Kang DS menyiapkan program tersebut untuk 100 Pondok Pesantren.
Demplot merupakan akronim dari demonstration plot, sebuah metode penyuluhan pertanian dan peternakan kepada petani ataupun peternak denga cara membuat lahan percontohan. Nantinya, petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemonstrasikan.
"Program demplot ini sudah berhasil dikembangkan di Cileunyi. Alhamdulillah per bulan bisa menghasilkan Rp30 juta. Kalau semua pesantren bisa mandiri dan bisa memberdayakan masyarakat sekitar, insya Allah kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat," bebernya.
Program Lainnya
Selain tawaran program-program di atas, Kang DS juga mempersilakan para ulama memanfaatkan program Besti atau beasiswa ti Bupati. Tahun ini, Pemkab Bandung menyediakan 250 kuota bagi calon mahasiswa.
"Tahun depan insyaallah kita tingkatkan menjadi 500 kuota calon mahasiswa. Karena peminat program ini sangat banyak, sampai ribuan orang. Ini juga sebagai upaya kita meningkatkan SDM yang berkualitas dan berakhlakul Karimah," ucap Kang DS yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Bandung.
Ia juga menggulirkan program insentif bagi 17 ribu guru ngaji se-Kabupaten Bandung. Setiap guru ngaji mendapatkan insentif bulanan juga pelindungan BPJS Kesehatan.
Hal itu sebagai bukti Pemkab Bandung terhadap para ulama dalam menjalankan perannya membangun masyarakat Kabupaten Bandung yang religius juga sejahtera.
Melalui program insentif guru ngaji ini, Kang DS berharap para ulama dan ustaz dapat ikut berperan mencetak anak-anak calon pemimpin masa depan yang berkarakter dan berakhlakul karimah sebagai sebuah investasi jangka panjang.
Pemkab Bandung juga membuat terobosan dengan memasukkan pelajaran baca tulis Alquran ke dalam pelajaran muatan lokal di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten Bandung.
Menurutnya, terobosan kebijakan ini terbukti berhasil. Salah satu indikatornya yakni menurunnya jumlah anak-anak yang buta huruf Alquran di Kabupaten Bandung.
"Berdasarkan hasil survei, sebelum ada program insentif guru ngaji dan baca tulis Al-Qur'an ini, jumlah anak yang bisa baca Al-Qur'an hanya 15 persen. Sekarang setelah 3 tahun, meningkat menjadi 80 persen. Ini luar biasa berkah," ungkapnya.
"Saya tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para ulama yang tidak lelah membina umat. Berkat sinergi ulama dan umaro ini, alhamdulilah terjadi penurunan angka kriminal di Kabupaten Bandung. Semoga sinergi ini terus ditingkatkan," ungkap Kang DS.(ril)