JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Terdapar program bantuan sosial (bansos) yang dapat ditukar menjadi saldo DANA hingga dan bisa kamu cairkan secepatnya.
Bansos ini merupakan upaya pemerintah untuk pengentasan kemiskinan. Tujuannya juga untuk memenuhi kebutuhan hidup,serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Dengan adanya program bansos ini, diharapkan masyarakat terutama golongan kurang mampu dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pada 2024 ini, para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan mendapatkan beberapa kali pencairan, salah satunya bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Apa yang Dimaksud Bansos BPNT?
Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) atau Kartu Sembako diberikan kepada KPM berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementrian Sosial (Kemensos).
Meskipun namanya BPNT, namun masyarakat akan tetap mendapatkan bansos tersebut dalam bentuk uang tunai, yang bisa ditukar menjadi saldo DANA.
Jumlah yang diterima oleh KPM dari Bansos BPNT ini adalah sebesar Rp200.000 per bulan, yang akan dibagikan setiap dua bulan sekali.
Sehingga dalam satu tahun, terdapat enam tahap penyaluran dan KPM akan menerima Rp400.000 dalam sekali pencairan, dengan total Rp2.400.000.
Prinsip Penyaluran Bansos BPNT
Dalam perjalanan pendistribuasiannya, penyaluran bansos BPNT ini mengacu pada beberapa prinsip umum yang selama ini telah diterapkan, yaitu:
- Mudah dijangkau dan digunakan oleh KPM.
- Memberikan lebih banyak pilihan dan kendali kepada KPM dalam memanfaatkan bantuan,
- Termasuk kebebasan memilih jenis dan kualitas bahan pangan berdasarkan preferensi yang telah ditetapkan dalam program ini.
- Mendorong usaha rakyat untuk memperoleh pelanggan dan peningkatan penghasilan dengan melayani KPM.
- Memberikan akses jasa keuangan kepada usaha rakyat dan KPM.
Manfaat Bansos BPNT
Setelah melihat penjelasan dan prinsip yang dijakankan selama ini, berikut sejumlah manfaat yang dapat diperoleh dari Bansos BPNT, seperti:
- Meningkatnya ketahanan pangan di tingkat keluarga penerima manfaat.
- Menjadi mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
- Meningkatnya transaksi non tunai sesuai dengan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang digagas oleh Bank Indonesia.
- Selain itu, dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan ekonomi yang sejalan dengan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
- Juga meningkatnya efisiensi penyaluran bantuan sosial.
- Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama usaha mikro dan kecil di bidang perdagangan.