JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Sabtu, 15 Juni 2024, sekitar pukul 06.34 WIB. Tinggi kolom abu letusan tersebut sekitar 700 meter di atas puncak atau berada di ketinggian 4.376 meter di atas permukaan laut.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menyebut letusan tersebut terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi sekitar 2 menit 2 detik.
"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah utara," kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam keterangannya, Sabtu.
Gunung api tertinggi di Pulau Jawa tersebut menjadi gunung vulkanik paling aktif di Indonesia saat ini. Berdasarkan data PVMGB, sejak Januari 2024, gunung dengan tinggi 3.676 meter tersebut sudah meletus sebanyak 491 kali.
Gunung api yang berlokasi di Jawa Timur tersebut kini berada pada status Level III atau Siaga. Wafid merekomendasikan agar warga sekitar ataupun wisatawan tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 Km dari puncak erupsi.
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," ucapnya.
Ia pun mengimbau warga tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," ujarnya.
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI