JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemerintah sudah menetapkan bahwa bulan Dzulhijjah 1445 atau 2024 ini akan jatuh pada hari Sabtu, 8 Juni 2024 dan Lebaran Idul Adha pada 17 Juni 2024. Dengan begitu Anda sudah bisa memulai puasa 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.
Puasa Dzulhijjah merupakan puasa sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Dibawah ini akan diterangkan beberapa hal seputar puasa Dzulhijjah.
Puasa Dzulhijjah Berapa Hari?
Berdasarkan hadits dari Ibnu Umar RA, Baginda Nabi Muhammad SAW menerangkan bahwa keutamaan puasa Dzulhijjah ada pada 10 hari pertamanya.
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).” (HR Ahmad).
Untuk itu, puasa sunnah Dzulhijjah dapat dilakukan sejak tanggal 1 hingga 9. Di mana pada tanggal 9 tersebut merupakan puasa Arafah. Sehingga puasa Dzulhijjah dilakukan selama 9 hari.
Berdasarkan sidang Isbat oleh Kemenag RI, Hari Raya Idul Adha 1445 H tahun ini jatuh pada Senin 17 Juni 2024.
Bacaan Lengkap Niat Puasa 1-7 Dzulhijjah
Puasa tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah memiliki niat yang sama, yakni disebut puasa Dzulhijjah. Adapun lafal niatnya sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'âlâ."
Niat ini dibaca pada malam hari hingga masuk waktu imsak. Adapun jika seseorang lupa membaca niat pada malam hari maka, boleh niat pada siang harinya sebelum masuk waktu zuhur selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.