JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Memasuki bulan Juni 2024, beragam program bantuan sosial disalurkan oleh pemerintah kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Penyaluran bantuan tersebut mulai dari uang tunai hingga beras 10 kilogram.
Bantuan seperti program keluarga harapan (PKH) dan bantuan pangan non tunai (BPNT) turut serta dibagikan untuk alokasi salur Mei dan Juni 2024. Besaran saldo dana bansos yang diterima oleh KPM peserta BPNT sebesar Rp400.000.
Sementara untuk penerima manfaat peserta bansos PKH, besaran bantuan ditentukan oleh komponen kategori yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Namun sejak Januari 2024, pemerintah menjanjikan program bantuan langsung tunai mitigasi risiko pangan (BLT MRP) dengan penyaluran sistem rapel tiga bulan sebesar Rp600.000. Lantas bagaimana nasib program bansos ini?
Asa dari BLT MRP
Semenjak diumumkannya program BLT MRP Rp600.000, sejumlah KPM sempat merasa senang dan menanti-nanti pencairan bansos ini.
Awalnya bansos BLT MRP ini akan diberikan pada bulan Februari dengan alokasi salur Januari hingga Maret, namun penyaluran dari bantuan tersebut ditunda sebab ada peristiwa pemilihan presiden di Pemilu 2024.
Namun diundurnya penyaluran BLT MRP ini terus molor hingga sampai ke bulan suci ramadhan di bulan April kemarin.
Kemudian Menteri Koordinator bidang Perekenomian, Airlangga Hartanto pernah menjanjikan pencairan bansos ini sebelum idul fitri. Tetapi realisasinya, bantuan langsung tunai ini tak pernah kunjung diterima oleh keluarga penerima manfaat (KPM).
Setelah Pemilu 2024 usai, program bantuan ini mulai menggantung dan hingga saat ini belum ada kepastian kapan tanggal penyalurannya.
Dalam perkembangannya, pihak pemerintah tengah mempertimbangkan apakah bansos tambahan ini akan dibagikan kepada masyarakat atau tidak.
Oleh karena itu, penerima manfaat yang berharap pada program bantuan tambahan BLT MRP ini harap bersabar dan menunggu pengumuman resmi dari pemerintah.