JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Buah manggis telah lama digunakan sebagai tanaman obat di Asia Tenggara, termasuk Malaysia dan Filipina.
Berbagai bagian tanaman manggis telah digunakan untuk mengobati berbagai kondisi termasuk peradangan, infeksi, dan kelainan kulit.
Buah manggis biasanya berbentuk bulat, berwarna ungu tua, dengan kulit keras dan daging buah berwarna putih.
Buahnya berair dan empuk, memiliki kombinasi rasa manis dan asam yang menyenangkan, serta aroma yang menyenangkan.
Buah Manggis Jadi Sumber Antioksidan dan Senyawa Bermanfaat Lainnya
Antioksidan yang berlimpah dalam makanan bergizi seperti buah-buahan dan sayuran, memainkan peran penting dalam melindungi sel dari stres oksidatif.
Stres oksidatif terbentuk secara alami di dalam tubuh, dan berasal dari sumber lingkungan seperti polusi dan sinar matahari.
Hal ini diyakini berperan dalam memicu kerusakan sel dan berkembangnya berbagai penyakit seperti kanker, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Para peneliti telah mencatat aktivitas antioksidan dalam kulit manggis dan bubuk kulitnya. Aktivitas ini telah diamati pada jaringan hati dan sel otak tertentu, menunjukkan potensi manfaatnya.
Senyawa bermanfaat lainnya yang ditemukan dalam buah manggis, seperti α-mangostin yang telah terbukti melawan tumor, meredakan nyeri saraf, dan memiliki efek antidepresan.
Dalam studi pendahuluan tentang senyawa bermanfaat dari buah manggis, menunjukkan hasil yang menjanjikan sebagai manfaat kesehatan.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya dampak dan potensi manfaat kesehatan manggis terhadap kesehatan manusia.
Mengandung Sifat Anti-inflamasi
Peradangan adalah sistem pertahanan bawaan tubuh, yang muncul saat cedera atau diserang oleh elemen berbahaya. Ada dua tipe utama: akut dan kronis.
Peradangan akut terjadi dengan cepat dan biasanya hilang dalam beberapa hari. Dan peradangan kronis berkembang lebih lambat dan dapat berlangsung berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
Peradangan kronis sering kali tidak disadari namun dapat menimbulkan malapetaka secara diam-diam, sehingga berkontribusi terhadap banyak masalah kesehatan jangka Panjang.
Termasuk penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, artritis reumatoid, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Meskipun penelitian di bidang peradangan dan manggis masih dalam tahap awal, beberapa penelitian pada manusia menunjukkan hasil yang menjanjikan.
Meningkatkan Sensitivitas Insulin
Insulin bertindak sebagai kunci, memungkinkan sel menyerap glukosa dari makanan. Namun, pada resistensi insulin, sel jadi kurang responsif terhadap insulin, sehingga penyerapan glukosa jadi buruk.
Sebagai kompensasinya, tubuh memproduksi lebih banyak insulin, sehingga membebani pankreas. Akhirnya, ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, yang berpotensi menyebabkan pradiabetes atau diabetes tipe 2.
Dapat Membantu Manajemen Berat Badan
Meratrim terbuat dari ekstrak bunga Sphaeranthus indicus dan kulit manggis. Penelitian sebelumnya menunjukkan efektivitasnya dalam penurunan berat badan pada penderita obesitas.
Dalam sebuah penelitian, 60 partisipan dengan rata-rata indeks massa tubuh (BMI) 28,3 mengonsumsi Meratrim (400 miligram dua kali sehari) atau plasebo selama 16 minggu.
Temuan menunjukkan bahwa Meratrim adalah pilihan yang aman dan efektif untuk menurunkan berat badan pada individu yang memiliki berat badan berlebih dan secara umum sehat.