RESMI, Maladewa Tegas Larang Pemegang Paspor Israel Berkunjung Akibat Agresi Militer di Gaza

Senin 03 Jun 2024, 22:14 WIB
Presiden Maladewa Mohamed Muizzu berbicara pada KTT iklim PBB COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (Foto: Al Jazeera)

Presiden Maladewa Mohamed Muizzu berbicara pada KTT iklim PBB COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (Foto: Al Jazeera)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Maladewa adalah negara pertama yang melarang pemegang paspor Israel untuk berkunjung ke daerahnya.

Kepulauan Samudera Hindia yang terkenal dengan pantai pasir putih dan resor mewahnya ini menunjukkan ketegasannya kepada Israel.

Larangan yang diberlakukan oleh Maladewa ini merupakan bentuk solidaritas terhadap Gaza yang terkepung dan menghadapi serangan tak berhenti dan kelaparan massal.

Hal ini dilakukan seiring dengan meningkatnya kemarahan publik di negara berpenduduk mayoritas Muslim tersebut atas agresi militer Israel di Gaza.

Presiden Maladewa, Mohamed Muizzu telah memutuskan untuk memberlakukan larangan terhadap paspor Israel.

Hal tersebut diungkapkan oleh juru bicara kantornya dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan rincian kapan undang-undang baru tersebut akan berlaku.

Mohamed Muizzu juga mengumumkan kampanye penggalangan dana nasional yang disebut dengan ‘Warga Maladewa dalam Solidaritas dengan Palestina’.

Dalam data yang mereka miliki, hampir 11.000 warga Israel mengunjungi Maladewa tahun lalu, atau setara dengan 0,6 persen dari total kunjungan wisatawan.

Data resmi juga menunjukkan jumlah warga Israel yang mengunjungi Maladewa turun menjadi 528 dalam empat bulan pertama tahun ini, turun 88 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Partai-partai oposisi dan sekutu pemerintah di Maladewa telah memberikan tekanan pada Mohamed Muizzu untuk melarang warga Israel sebagai tanda protes terhadap agresi militer Israel Gaza.

Sebab setidaknya, 36.439 warga Palestina telah tewas dan 82.627 luka-luka dalam agresi militer yang mencuat sejak 7 Oktober ini.

Apalagi hingga saat ini, pihak Israel terus menolak proposal gencatan senjata yang dibuat oleh berbagai negara yang menjadi perantara antara Israel dan Palestina.

'Kami Baik-baik Saja'

Maladewa sebelumnya mencabut larangan terhadap wisatawan Israel pada awal 1990-an dan berupaya memulihkan hubungan pada 2010.

Namun, upaya normalisasi tersebut dibatalkan setelah tergulingnya Presiden Mohamed Nasheed pada Februari 2012.

Menanggapi larangan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mendesak warganya yang saat ini berada di Maladewa untuk meninggalkan Maladewa, melansir Al Jazeera.

“Bagi warga negara Israel yang tinggal di negara tersebut, disarankan untuk mempertimbangkan pergi, karena jika mereka mengalami kesulitan karena alasan apa pun, akan sulit bagi kami untuk membantu,” katanya.

Selain Maladewa, pemegang paspor Israel juga tidak diizinkan untuk memasuki Aljazair, Bangladesh, Brunei, Iran, Irak, Kuwait, Lebanon, Libya, Pakistan, Arab Saudi, Suriah, dan Yaman.

Dalam postingan di X pada Maret, Israel mengatakan ‘Kami baik-baik saja’ sebagai tanggapan terhadap postingan tentang larangan masuk ke negara-negara ini.

Sebab, larangan-larangan tersebut telah diberlakukan bahkan sebelum dimulainya agresi militer yang sedang berlangsung hingga saat ini di Gaza.

News Update