Radit menjawab, "ya kamu kasih tau dong, kamu pengen apa, aku bukan dukun yang bisa baca pikiran kamu".
Namira pun menjelaskan kalau dirinya sedang hamil, dan perempuan hamil itu biasanya ingin sesuatu di malam hari. Nah, itu namanya ngidam.
Saat mendengar kata itu, Radit langsung seperti sangat semangat untuk menuruti apa yang Namira idamkan, dan Radit coba untuk menuruti apa maunya.
Kemudia, Namira menjawab kalau dirinya sedang ingin bermain hujan-hujan. Radit pun teriak sampai membuat Namira kaget.
Scene ini memang scene terbaik. Karena, bisa membuat pembaca sinopsis ini ikut merasakan lucu dan gemasnya tingkah mereka berdua.
Radit menjawab kalau dirinya kaget karena Namira ingin main hujan-hujanan. Sedangkan diperjalanan itu tidak hujan sama sekali.
Tanpa menyerah, Radit langsung mencari daerah yang memang sedang hujan. Tak lama kemudian, dirinya menemukan tempat yang memang sedang hujan, dan tidak jauh dari mereka berada.
Radit mengatakan kalau ada tempat yang hujan di daerah Bogor kota yang tidak jauh dari situ. Tanpa basa-basi, mereka langsung menuju kesana.
Sesampainya ditempat yang hujan, Namira senang dan tidak menyangka ternyata Radit bisa beneran menemui tempat yang hujan. Namira pun izin keluar mobil untuk main hujan-hujanan.
Namira langsung keluar dan berlari ke taman di depannya dan berkata "Wah seger banget, ah gua senang banget", "enak banget, segerrrr".
Radit langsung menatap Namira dari dalam mobil dan berkata "ternyata cewe sekasar itu, sekeras itu, bisa manis juga. Aku suka tau Ra, lihat sisi manja kamu yang seperti ini".
Tanpa sadar, Radit langsung panik kalau Namira kelamaan main hujan bisa bahaya untuk kandungannya. Akhirnya Radit keluar membawa payung.