JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pengamat Politik, Cecep Hidayat menilai perubahan nama program makan siang gratis menjadi makan siang bergizi gratis itu merupakan reaksi presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Ketika masa kampanye capres Prabowo ketika itu menyampaikan untuk mengatasi perbaikan gizi anak-anak lah ya, stunting, kemudian dicetuskan lah ide makan siang gratis," kata Cecep pada Sabtu, 25 Mei 2024.
"Sekarang ini, kan, ada beberapa hal yang saya kira membuat itu berubah, bisa jadi itu program yang memang sebagai reaksi, sehingga kemudian tidak berpikir panjang dalam pemilihan katanya," ujarnya menambahkan.
Apalagi, sistem pembelajaran di Indonesia masih banyak yang menerapkan jam sekolah mulai siang hingga sore. Menurutnya, hal tersebut mendasari perubahan nama program makan siang gratis.
"Sehingga kemudian diubah makan bergizi gratis gak ada siangnya. Memang kalau yg lain apa ada cocokologi makan siang gratis diganti MSG (mecin), nah in saya kira berusahan menegasi ya akronim negatif terkait makan siang gratis," ungkapnya.
Cecep menyebut program perbaikan gizi perlu dikaji lebih dalam, sehingga keberlanjutannya makin jelas.
"Tentu saja harus dipikirkan keberlanjutan atau nanti tingkat pengadaan ini bagaimana modelnya. Konsepnya gimana, kan belum jelas," ucapnya.
Sebelumnya, Prabowo menyebut pergantian nama program itu dilakukan karena dinilai kurang tepat.
"Kalau anak sekolah dasar umpamanya masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama, jadi harus makan pagi," ujar Prabowo kepada awak media. (Pandi)
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG GRATIS DI SINI.