Sudin Pendidikan Jakbar Koordinasi dengan KPAI Ungkap Kasus KS Siswi SLB hingga Hamil 5 Bulan

Selasa 21 Mei 2024, 11:15 WIB
Ilustrasi - korban kekerasan seksual (KS). (Pixabay/Johnny Gunn)

Ilustrasi - korban kekerasan seksual (KS). (Pixabay/Johnny Gunn)

"Awalnya gak ada kecurigaan karena anak saya datang menstruasi itu enggak setiap bulan. Pernah empat bulan gak datang menstruasi itu enggak ada apa-apa," katanya kepada wartawan, Senin, 20 Mei 2024.

Pada saat malam takbiran kemarin, Rusyani mengungkap jika sang anak mengalami muntah-muntah.

Awalnya Rusyani tak menaruh kecurigaan atas peristiwa tersebut. Namun ia melihat kondisi anak mulai melemah hingga akhirnya memutuskan untuk membawanya ke klinik.

"Saya masuk ke USG, dinyatakan anak saya hamil lima bulan. Saya shock disitu sampai gak bisa ngapa-ngapain," paparnya.

Alhasil keluarga menanyakan kepada AS terkait kehamilannya itu.

Dengan bahasa isyarat, AS hanya mengisyaratkan jika tindakan asusila terjadi di lingkungan sekolahnya. 

Rusyani kemudian menunjukkan dua foto anak laki-laki yang memang satu kelas dengan AS. Saat itu, korban menunjuk salah satu foto anak laki-laki tersebut.

Dari petunjuk itu, ibu korban lantas mendatangi sekolahnya untuk membicarakan masalah ini ke kepala sekolah dan wali kelasnya.

"Kepala sekolah enggak mau nemuin kami ke wali kelasnya, alasanya takutnya syok katanya," ungkap Rusyani.

Kepala Sekolah, Daliman mengatakan bahwa telah menerima laporan terkait hamilnya satu peserta didik berinisial AS itu sejak 8 Mei 2023 lalu.

"Kami tindak lanjuti, kami informasikan kepada guru kelas dan langsung mengajak berbicara dengan anak- tersebut, baik korban maupun terduga," ucap Daliman. (pandi)
 

Berita Terkait

News Update