Untuk itu, Prabowo Subianto selaku presiden terpilih harus memahami dan menghayati kondisi dan dinamika tersebut sebagai bagian dari demokrasi. Mr Prabowo mestinya tahu, oposisi itu bukan mengganggu pemerintah yang bekerja, tapi memberi koreksi dan masukan. Toh, seringkali untuk suatu kebijakan, pemerintah perlu second opinon (pendapat berbeda) untuk antisipasi kebijakan.
Belum resmi dilantik jadi presiden, pernyataannya sudah menggerahkan, bahaya kalau hal seperti ini diterus-teruskan saat menjabat. Presiden jangan tipis telinga, harus kebal kritik. Kalau urusannya PDIP, itu kan juga partai tersebut masih akan Rakernas untuk menentukan sikap. Mr Prabowo harus sabar, sesabar selama ini hingga berulang kali ikut Pilpres dan kini berhasil terpilih. (*)