Lyon bahkan mencapai semifinal Liga Champions 2009/2010, satu musim usai ditinggal Karim Benzema.
Sayangnya, seiring dominasi PSG yang tak henti-hentinya belanja pemain bintang, meredupkan nama Lyon sebagai salah satu tim yang bernah bersinar di ajang Eropa.
4. Valencia
Dua kali mencapai final, dua kali Valencia harus puas hanya menjadi runner-up Liga Champions musim 1999/2000 dan 2000/2001.
Valencia era kepaltihan Hector Cuper itu memang begitu superior bersama bintang-bintang pada masanya seperti Gaizka Mendieta, Santiago Canizares, Pablo Aimar, hingga John Carew.
Sayangnya, Valencia yang kerap menghasilkan bibit-bibit pemain top ini semakin kehilangan pamornya, baik di La Liga apalagi Liga Champions.
Masalah finansial, pergantian kepemilikan, hingga sering dicomotnya para pemain muda mereka membuat klub berlogo kelelawar ini sudah kehilangan status tim hebat.
5. Bayer Leverkusen
Bicara final Liga Champions musim 2001/2002, mungkin yang identik lebih diingat adalah gol tendangan volly Zinedine Zidane.
Akan tetapi, satu yang sering luput dari ingatan adalah perjalanan Bayer Leverkusen pada musim itu.
Leverkusen yang mesikipun kalah di final kala itu, sukses mengisi wakil Bundesliga ketika Bayern Munchen di musim itu yang juga sebagai juara bertahan, tersingkir di perempatfinal.
Leverkusen kala itu juga menghasilkan sejumlah pemain top seperti Michele Ballack, Lucio, Ze Roberto, hingga Dimitar Berbatov.