TANGERANG, POKSOTA.CO.ID - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie mengajak mahasiswa, warga Babakan, Kecamatan Setu, dan para tokoh duduk bareng.
Kegiatan duduk bareng ini dilakukan untuk meluruskan kesalahpahaman yang sempat terjadi antara mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) dan warga.
Dalam pertemuan tersebut, Benyamin menyampaikan Kota Tangsel merupakan wilayah yang aman dan nyaman untuk semua suku dan agama.
"Kami (Pemkot Tangsel) berterima kasih kepada semua yang sudah berkenan hadir di Rumah Dinas Wali Kota dan tentunya saya bersama Forkopimda mengapresiasi kehadiran semua pihak di tempat ini," kata Benyamin pada Rabu, 15 Mei 2024.
Pada kesempatan tersebut, Benyamin menegaskan, tidak boleh ada lagi hal-hal yang dapat merusak kebhinekaan di Kota Tangsel.
"Jadi kita semua saling meminta maaf dan memberi maaf, karena kita adalah anak bangsa. Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Sama, kita juga berharap, ini pelajaran yang paling berharga di kehidupan kita. Dan ini tidak boleh terulang lagi," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua RW setempat bernama Marat menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang sempat ramai beberapa waktu lalu. Ia meyakini banyak pembelajaran agar wilayahnya bisa lebih baik lagi.
"Saya sebagai ketua RW mewakili warga memohon maaf atas kejadian kemarin. Semoga bisa buat pembelajaran ke depan, sehingga tidak terjadi lagi hal seperti ini. Pasti ada hikmahnya ke depan," ucapnya.
Perwakilan mahasiswa Unpam asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Kevin berharap bisa mewujudkan Kota Tangsel yang lebih maju nantinya.
"Kami memohon maaf, mari kita sama-sama wujudkan Tangsel yang cerdas, Tangsel yang modern, Tangsel yang religius. Itu adalah harapan kita bersama," ungkapnya. (Veronica)
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG GRATIS DI SINI.