Terbesar Kedua Setelah Bantargebang, RDF Plant Olah Sampah di Jakarta Utara

Senin 13 Mei 2024, 15:11 WIB
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto. (Poskota/Pandi)

Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto. (Poskota/Pandi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta memastikan pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Jakarta Utara akan beroperasi secara optimal pada tahun 2025.

"Diharapkan akan beroperasi optimal di awal tahun 2025," kata Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto kepada wartawan, Senin, 13 Mei 2024.

Dalam pembangunan RDF Plant ini pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggunakan APBD tahun 2024 dengan menelan biaya Rp1,28 triliun.

"RDF ini dibangun di atas tanah seluas 7,78 hektare milik Pemprov DKI Jakarta, dengan biaya konstruksi sebesar Rp1,28 triliun lebih, yang bersumber dari APBD Provinsi DKI Jakarta tahun 2024," paparnya.

Asep berujar bahwa RDF Plant Jakarta ini menjadi tempat pengolahan sampah terbesar kedua setelah Bantargerbang.

Adapun RDF plant Jakarta ini akan melayani sampah di 16 Kecamatan yang ada di Jakarta Utara dengan daya tampung sebanyak 2.500 ton sampah per harinya.

"Hasil dari produk RDF ini terdiri dari hasil pengolahan sampah padat berupa materi mudah terbakar yaitu plastik kertas dan lain-lain, dengan homogen yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif," terang Asep.

Disebutkan, pengolahan sampah ini akan menghasilkan 875 ton RDF yang nantinya akan menghasilkan material yang dapat digunakan kembali.

"Akan menghasilkan 35 hingga 40 persen produk RDF, 1 hingga 2 persen material daur ulang berupa logam, 15 residu dalam bentuk beling, kerikil, pasir dan keramik," kata dia.

"Serta selebihnya merupakan airlindi dan kadar air sampah yang menguap pada proses pengiringan," tambah Asep. (Pandi)

Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI

Berita Terkait

News Update