UPDATE Korban Meninggal Dunia Banjir Bandang di Kabupaten Agam Sumatera Barat Tembus 19 Orang

Minggu 12 Mei 2024, 21:29 WIB
Bencana Alam Banjir Bandang dan Longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat Menyebabkan 19 Orang Warga Meninggal Dunia. (Dok BNPB)

Bencana Alam Banjir Bandang dan Longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat Menyebabkan 19 Orang Warga Meninggal Dunia. (Dok BNPB)

JAKARTA,POSKOTA.CO.ID - Bencana banjir bandang dan juga tanah longsor di Kabupaten Agam, Sumatera Barat menyebabkan 19 orang meninggal dunia. Jumlah tersebut berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Minggu sore, 12 Mei 2024. 

Tak hanya korban meninggal dunia, BNPB pun mencatat akibat bencana tersebut mengakibatkan dua orang warga tercatat hilang dan 19 orang luka-luka.

Bencana tersebut meluas hingga ke enam kecamatan yang sebelumnya hanya di tiga kecamatan terdampak. Enam kecamatan yang terdamap tersebut antaralain Kecamatan Sungai Pua di Kelurahan Pasar Usang dan Kelurahan Silaing Bawah, Kecamatan Canduang, Nagari Koto Bukik Batabuah, Kecamatan IV Koto, Nagari Koto Tuo, serta Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Malalak, dan Kecamatan Palembayan. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D. mengatakan petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh BPBD Kabupaten Agam hingga kini masih melakukan upaya-upaya penanganan darurat bencana.

"Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Agam melaporkan, hingga sore ini sebanyak 159 jiwa telah dievakuasi ke pengungsian yang terletak di dua lokasi, yakni 60 jiwa di SMPN 1 Koto Tuo sebanyak dan 74 jiwa di SD 08 Kubang Putiah Duo Koto Panjang, Nagari Bukik Batabuah. Sementara itu 25 kepala keluarga lainnya diungsikan ke rumah warga," ujar Abdul dalam keterangan yang diterima Poskota, Minggu malam, 12 Mei 2024.

Bencana banjir bandang dan tanah longsor ini menyebabkan kerugian materil. Dalam hal ini, tercatat sebanyak 193 unit rumah terdampak, 15 unit di antaranya rusak ringan (RR) dan 23 unit rumah mengalami rusak berat (RB). Sementara itu 72 hektare lahan terdampak. 

Hingga saat ini disamping melakukan upaya penanganan darurat dilapangan. "BPBD setempat juga masih terus melakukan pemutakhiran data dampak dari banjir dan tanah longsor tersebut," tutupnya. 

Berita Terkait

News Update