JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pedagang di sejumlah pasar tradisional di Jakarta Barat mengeluhkan minimnya jumlah pelanggan.
Hal tersebut seperti diungkapkan pedagang sayur di Pasar Slipi, Jakarta Barat, Sri. Ia mengatakan pasar mulai sepi sejak Pandemi Covid-19.
"Pas corona (Covid-19) itu, sejak corona pasar mulai sepi," kata Sri saat dihubungi pada Kamis, 9 Mei 2024.
Setelah Pandemi Covid-19, pasar tradisional mulai jarang dijamah pengunjung. Ada beberapa faktor yang menyebabkab pasar sepi, termasuk merebaknya layanan belanja online.
Ditambah lagi, katanya, pasar swalayan dinilai telah mengikis pelanggan pasar tradisional.
"Terus adanya pasar-pasar di pinggir jalan, jadi mereka kan enggak bayar retribusi segala macam," kata Sri.
Sri sudah berdagang puluhan tahun di Pasar Slipi. Dalam sebulan, ia harus merogok Rp400 ribu untuk membayar retribusi.
Sementara sekarang ini, lapak dagangan Sri sepi pengunjung. Menurutnya, hal tersebut berdampak pada omzet.
Ia mengungkapkan, uang yang biasanya bisa ditabung, kini hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sri menyebut, omzetnya turun hingga 50 persen.
"Omzet menurun jauh, sekarang kayak penjual tahu gejrot aja udah pada pulang kampung," tukasnya.
Sri berharap ada langkah atau strategi dari pemerintah untuk meramaikan kembali pasar, sehingga pedagang tradisional tak gulung tikar.