Modal sosial menjadi poin penting, lebih – lebih jika calon independen memiliki keterbatasan modal ekonomi, ditambah lagi tidak memiliki mesin politik sebagaimana calon yang didukung parpol.
Modal sosial, selain adanya kepedulian sosial, juga ketokohan sosial, bisa berasal dari pemuka agama, tokoh kharismatik yang memiliki pengaruh di masyarakat. Melengkapi modal sosial, jika sang tokoh memiliki kualitas kepemimpinan yang kuat serta berintegritas tinggi.
Sosok calon alternatif seperti inilah yang diharapkan dapat mengubah struktur politik di negeri kita, utamanya menekan biaya tinggi dalam hajatan pilkada.
Survei Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kemendagri menyebutkan biaya yang dibutuhkan untuk mencalonkan diri sebagai bupati atau wali kota sekitar Rp20 -30 miliar.
Tingginya biaya politik inilah yang mengakibatkan proses politik menjadi transaksi bisnis.Dampaknya, tak sedikit kepala daerah yang terjerat korupsi sebagai jalan pintas mengembalikan modal politik menuju pilkada.
Data KPK menyebutkan sebanyak 176 pejabat daerah terjerat kasus korupsi, dengan rincian, 22 gubernur dan 154 wali kota/bupati dan wakil yang juga berurusan dengan KPK.
Menjadi pertanyaan, apakah dengan tampilnya calon independen akan menutup politik transaksional? Jawabnya dipersepsikan dapat mencegah, setidaknya mengurangi, jika calon alternatif tersebut adalah cerminan aspirasi publik.Dukungan yang diberikan murni kehendak publik.
Sebagai gambaran, pada pilkada tahun 2020 terdapat 68 pasangan dari jalur independen, yang memenangkan kontestasi hanya enam pasangan atau 8,8 %. Calon independen yang memenangkan kompetisi pilkada inilah yang perlu membuktikan diri, tak hanya mengukir prestasi, juga menunjukkan sebagai pemimpin yang amanah, terpercaya dan memiliki integritas.
Belajar dari sejarah perjuangan, para pendiri negeri dan pemimpin bangsa mendapat unconditional trust--kepercayaan dari rakyat tanpa syarat karena memiliki integritas yang tinggi, kata Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.
Mari kita ikuti jejak para para pemimpin bangsa, jadilah pemimpin yang terpercaya karena senantiasa menjunjung tinggi integritas, tak hanya sebatas di atas kertas. Semoga. (Azisoko)