JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Keluarga korban penganiayaan hingga tewas oleh senior di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta meminta pertanggungjawaban.
Paman korban, Nyoman Budi Arto menuntut pihak kampus hingga terduga pelaku bertanggung jawab atas insiden penganiayaan hingga menyebabkan korban Putu (19) tewas.
"Saya mau tuntut yang mukul itu sama pihak sekolah," kata Budi kepada wartawan.
Budi sendiri mengetahui kejadian nahas tersebut pada Jumat, 3 Mei 2024 sekira pukul 09.00. Ia dikabarkan keponakannya dianiaya oleh senior setingkat.
Dari kabar tersebut, ia menyebut keponakannya tersebut dianaiaya di kamar mandi kampus. Penganiayaan diduga dilakukan oleh sejumlah senior korban di kampus.
"Yang saya dapat itu jam 9 pagi (kemarin) ditelepon, dibawa ke toilet terus langsung dihajar sama seniornya. Saya tanya temennya saya cocokin yang di berita polisi ya sama kaya gitu," katanya.
"Katanya yang mukul satu orang yang di kamar mandi, saksi lima orang kan itu yang tau," tambah Budi.
Insiden ini membuat Budi terpukul, pasalnya sang anak tengah mengenyam pendidikan di kampus yang sama.
"Katanya kemarin saya tonton di Youtube gak ada budaya gitu (kekerasan). Kalau ada budaya gitu, dibubarkan sekolahnya. Itu saya tonton di Youtube makanya anak saya di sekolahin di situ (STIP)," tukasnya.
Atas insiden ini, Budi menegaskan akan meminta pertanggungjawaban pihak kampus maupun terduga pelaku.
"Saya minta tuntutan berat dihukum setimpal-timpalnya. Saya punya anak digituin, seandainya juga dia punya anak digituin juga gimana saya akan tuntut, pihak kampus juga akan saya tuntut," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, kekerasan dilakukan oleh senior terhadap junior di STIP Jakarta. Korban bernama Putu dianiaya hingga tewas.
"Peristiwa di salah satu kamar mandi (Kampus STIP)," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan kepada wartawan, kemarin. (Pandi)
Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI