ADVERTISEMENT

Diduga Akan Menyebarkan Aliran, 5 Warga Ahmadiyah Dipulangkan FKUB dan Forkompinda Serang

Selasa, 23 April 2024 21:14 WIB

Share
FKUB dan Forkopimda sedang menggelar rapat mediasi bersama masyarakat di Kantor kecamatan Tirtayasa. (dok.fkub)
FKUB dan Forkopimda sedang menggelar rapat mediasi bersama masyarakat di Kantor kecamatan Tirtayasa. (dok.fkub)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG, POSKOTA.CO.ID - Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB) Kabupaten Serang memulangkan 5 warga yang diduga membawa aliran Ahmadiyah dan mencoba menyebarkannya di Pulau Tunda, Desa Wargasara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, ke daerah asalnya.

Ketua FKUB Kabupaten Serang, Hamdan Suhaemi membenarkan adanya aliran Ahmadiyah tersebut. Keberadaan aliran Ahmadiyah baru diketahui belum lama ini setelah warga setempat yang merasa terusik melapor.

Kemudian mendapat informasi adanya aliran tersebut, Kata Hamdan, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Organisasi kemasyarakatan keagamaan di Kabupaten Serang langsung bertindak cepat untuk mencegah konflik.

"Hari ini kami sudah musyawarah, kita tertibkan agar tidak terjadi konflik di Pulau Tunda. Karena memang meskipun mereka bicara ormas, tapi berbeda ibadahnya dengan kebanyakan mahzab yang ada disana," kata Hamdan Suhaemi, kepada wartawan, Selasa 23 April 2024.

Hamdan Suhaemi, menuturkan bahwa 5 orang warga tersebut yang pertama memang mengakui jika Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi terakhir dan kedua Ahmadiyah adalah organisasi keagamaan.

Warga yang membawa aliran Ahmadiyah tersebut, kata Hamdan merupakan warga Cipondoh, Tangerang dan beberapa dari Semarang Jawa Tengah.

"Jadi mereka itu bukan orang Pulau Tunda, hanya sekedar berdakwah, entah tinggal dimana. Tapi mereka diminta untuk tidak kembali ke Pulau Tunda. Karena mereka masih tetap kekeh pada keyakinannya sebagai orang Ahmadiyah," ujarnya.

Namun demikian kata Hamdan Suhaemi sejauh ini belum ada warga setempat yang sampai menjadi pengikut mereka.

Sementara itu, Camat Tirtayasa, TB Yayat Wahyu Hidayat menambahkan, bahwa berdasarkan informasi 5 orang warga tersebut datang ke Pulau Tunda hanya untuk bersilaturahmi. Namun setelah diselidiki bukan hanya bersilaturahmi tetapi melakukan obrolan obrolan.

"Sekarang 5 orang warga tersebut sudah pulang lagi ke kampung halamannya. Mereka ada yang dari Cipondoh, Semarang, Cikeusik dan Kebumen," pungkasnya. (haryono)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT