Warga Tumpah Ruah Saksikan Gebrag Ngadu Bedug di Pandeglang

Sabtu 20 Apr 2024, 10:20 WIB
Ribuan warga Pandeglang saat menyaksikan Gebrag Ngadu Bedug. (Foto: Poskota/Samsul Fatoni)

Ribuan warga Pandeglang saat menyaksikan Gebrag Ngadu Bedug. (Foto: Poskota/Samsul Fatoni)

PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Ribuan masyarakat Pandeglang, tumpah ruah memadati kawasan Alun-alun untuk menyaksikan Gebrag Ngadu Bedug, yang digelar oleh Asosiasi Seniman Bedug (ASB) Pandeglang, Jumat malam, 19 April 2024.

Dalam acara Ngadu Bedug tersebut, ada sebanyak 20 kontestan dari 20 kampung di Pandeglang. 

Masyarakat yang menyaksikan Ngadu Bedug tampak antusias. Sekitaran Alun-alun Pandeglang, dipadat oleh warga.

Lantunan suara tabuhan bedug yang dimainkan para peserta Ngadu Bedug, sangat menarik perhatian warga pada malam tadi. Warga pun terus berdatangan ke Alun-alun Pandeglang, untuk menyaksikan Ngadu Bedug tersebut.

Tak hanya lantunan suara bedug, tapi para peserta Ngadu Bedug juga dalam memainkan bedug sambil menari, menyesuaikan suara tabuhan bedug yang diiringi alunan musik tradisional lainnya. 

Salah seorang pengunjung Alun-alun Pandeglang, Nurul Alisah mengatakan, ia dan teman-temannya sengaja datang ke Alun-alun untuk menyaksikan tradisi kesenian Gebrag Ngadu Bedug tersebut.

"Iya, kami sengaja datang ke sini untuk menyaksikan Ngadu Bedug, ternyata cukup seru juga. Sehingga kami pun sampai tuntas menyaksikannya," katanya.

Menurutnya, kesenian budaya ini memang sudah mulai jarang ditampilkan. Makanya ketika mendengar informasi ada acara Ngadu Bedug di Alun-alun, dirinya pun memaksakan diri untuk menyaksikannya.

"Saya dari Cadasari datang ke sini pengen nonton Gebrag Ngadu Bedug, karena memang setiap kampungnya punya cara tersendiri dan kreativitas yang berbeda dalam memukul atau memainkan bedug," ungkapnya.

Pengunjung lainnya, Dani mengaku senang dan asyik melihat Ngadu Bedug ini, karena setiap peserta memiliki cara tersendiri dalam memainkan atau memukul bedug tersebut.

"Suara tabuhan bedug nya bervariasi, karena berbeda-beda teknik kali ya. Saya cukup senang menyaksikan Ngadu Bedug ini," tuturnya.

"Semoga kegiatan seperti ini dilakukan secara rutin, supaya seni budaya ini tetap eksis, karena budaya tradisional ini sudah mulai luntur ditelan zaman," sambungnya. (Samsul Fatoni).

Berita Terkait

News Update