ADVERTISEMENT

Banyak Virus Beredar! Hindari Cium dan Gendong Bayi Saat Lebaran, Ini Penjelasan Dokter

Jumat, 12 April 2024 03:57 WIB

Share
Mencium Bayi (Foto: Pixabay/kazfam22)
Mencium Bayi (Foto: Pixabay/kazfam22)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

 JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pada saat Hari Raya, umumnya orang saling memberikan salam hormat, terutama kepada yang lebih tua. 

Namun, situasinya berbeda jika ada bayi, di mana mereka sering kali mendapatkan ciuman dan bahkan cubitan dengan penuh kasih sayang. 

Namun, disarankan untuk menghindari kebiasaan ini pada Hari Raya kali ini, mengapa demikian? Dokter memberikan penjelasan bahwa saat ini ada banyak virus yang sedang beredar.

Menurut Dokter Anak Ardi Santoso, SpA, mencium bayi dapat meningkatkan risiko penyakit pada bayi tersebut. 

"Di Lebaran nanti, kalau ketemu bayi atau-anak kecil, mohon maaf jangan cium cium. Walau gak sakit, mungkin saja tangan kotor, nanti si bayi ketularan sakit," ungkap dr Ardi, dikutip dari video edukasinya di Instagram @ardisantoso.

Jika Anda nekat mencium bayi selama perayaan Lebaran, bayi atau anak-anak bisa terkena batuk atau penyakit lainnya. Oleh karena itu, sebaiknya hindari untuk mencium bayi saat Hari Raya. 

Selain itu, juga disarankan untuk tidak sembarangan menggendong bayi. Saran ini disampaikan oleh dr. Ardi dengan harapan dapat mengurangi risiko bayi sakit setelah perayaan Lebaran.

"Jangan cium, jangan gendong. Sayang boleh, ngeliat boleh. Jadi, gantinya apa? Kasih THR saja," tambahnya. 

Di kesempatan tersebut, dr Ardi juga mengimbau kepada semua orang agar pakai masker jika sedang batuk atau pilek. Ini penting dilakukan untuk mencegah penularan penyakit ke orang lain.

"Kalau lagi batuk pilek, Lebaran nanti pakai masker, ya, biar gak menularkan ke yang lainnya," ucap dr Ardi. 

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Insan Sujadi
Editor: Insan Sujadi
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT