ADVERTISEMENT

BNN Sebut Pulau Sumatera Tempat Transit Narkoba Jaringan Internasional

Jumat, 5 April 2024 19:34 WIB

Share
Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom sebut Pulau Sumatera jadi tempat transit peredaran narkoba jaringan internasional (Poskota/Angga)
Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom sebut Pulau Sumatera jadi tempat transit peredaran narkoba jaringan internasional (Poskota/Angga)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI memetakan daerah Sumatera sebagai tempat transit bagi peredaran narkoba jaringan internasional di Indonesia.

Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom mengatakan, Pulau Sumatera adalah bagian dalam daerah transit narkoba dari perbatasan negara lain.

"Kita mengetahui bahwa saat ini produsen terbesar narkotika jenis sabu berasal dari negara Myanmar. Daerah pulau Sumatera kini kita sebut sebagai tempat transit dari perbatasan negara untuk narkotika bisa masuk," ujar Marthinus kepada wartawan di sela acara kegiatan ibadah dan perayaan Paskah di Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala, Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, 5 April 2024.

Kesimpulan itu berlatar belakang pada saat dirinya datang ke daerah Medan Sumatera Utara, melihat fenomena-fenomena yang ada.

"Setelah begitu nanti akan kita beri pagar Intelejen, serta pencegahan hukum, serta tempat rehabilitasi di sekitar lokasi situ (Medan). Saat ini kita juga sedang follow up hasil rapat terbatas Presiden pada tahun kemarin ketika Kepala BNN lama lalu berganti ke saya sedang di follow dengan rapat bersama jajaran atau stakeholder wilayah Polda, BNNP daerah Sumatera untuk menyatukan persepsi baru selanjutnya nanti kita bergerak melakukan operasi," tuturnya.

Terkait isu di masyarakat soal sepak terjang BNN dalam pengungkapan kasus narkoba menurun, ditanggapi Marthinus. Ia menyanggah dengan menyebut pihaknya tidak hanya banyak berhasil mengungkap peredaran ganja saja tapi narkotika golongan satu yakni sabu juga berhasil ditindak tim Brantas di wilayah Indonesia.

"Beberapa hari ini laporan dari anggota perlu rekan-rekan ketahui BNNP Banten berhasil ungkap pencegahan peredaran narkotika jenis sabu di Banten seberat 20 kg, Riau ada 15 Kg, dan Riau Kepulauan ada 20 kg. Sehingga isu tersebut tidak sesuai," tambahnya.

Modus para bandar dalam mengedarkan narkotika, lanjut Marthinus, memainkan pola pengiriman. Yaitu untuk paket besar dapat dengan mudah terlacak, maka mereka (bandar) mencoba pelajari modus operandi untuk dapat mengelabuhi para penegak hukum.

"Sehingga dalam peredaran narkoba bagi bandar sekarang dipecah-pecahin menjadi kecil-kecil. Karena paket besar sekali ketangkap akan rugi banyak. Namun jika dipecah-pecah meski tertangkap tapi tidak rugi besar," tuturnya.

Dengan begini, lanjut Marthinus, bersama Polri, BNN akan menyiasati dalam mengejar jaringan lebih besar.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Angga Pahlevi
Editor: Firman Wijaksana
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT