Obrolan Warteg: Bergandeng Tangan Rajut Kerukunan

Senin 01 Apr 2024, 05:46 WIB
Ilustrasi Obrolan Warteg. (Ilustrasi/Yudhi Himawan)

Ilustrasi Obrolan Warteg. (Ilustrasi/Yudhi Himawan)

“INDAHNYA hidup ini jika saling bergandengan tangan, seiring sejalan, hidup bersama, saling bantu – membantu,” kata Heri mengawali obrolan warteg jelang buka puasa bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“ Itulah fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang sejak kelahirannya sudah dalam satuan yang terkecil, yakni keluarga. Kemudian tumbuh berkembang dalam kelompok masyarakat, lebih luas lagi bangsa dan negara,” tambah Yudi.

“Maknanya hidup bermasyarakat – hidup dalam kebersamaan adalah  sebuah kebutuhan. Ini sejatinya modal utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang jika dikemas sedemikian rupa menjadi sebuah kekuatan besar mengisi kemerdekaan, demi mewujudkan cita – cita negeri kita,” jelas mas Bro.

“Tetapi realitanya hidup bergandengan tangan, sulit dijalani karena di dalamnya terdapat  keberagaman. Lebih – lebih di saat ini, masih menyisakan perbedaan karena pilihan politik pada pemilu,” ujar Heri.

“Iya, mestinya setelah pemilu kita kembali bersatu, jangan sampai terpecah – pecah. Perjuangan yang telah dilakukan dalam menyikapi hasil pemilu kita hargai, tetapi persatuan adalah yang utama,” kata Yudi.

“Dapat dipahami, masing – masing punya kepentingan. Kita wajib hargai kepentingan itu, “ ujar Heri.

“Perlu adanya edukasi dan keteladanan dari para elite. Jika sudah melebur dalam keluarga besar yang disebut bangsa, hendaknya disertai dengan menanggalkan ego pribadi dan kelompok.,” kata mas Bro.

“Kedua ego tadi  ikut melebur ke dalam ego yang lebih besar lagi, yakni ego (kepentingan) nasional,” tambah mas Bro.

“Memang perlu waktu, tak semudah membalik telapak tangan. Bukankah Bung Karno, sang proklamator jauh hari telah berpesan kepada kita, generasi penerusnya,” kata Yudi.

“Apa pesannya?,” tanya Heri.

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah. Perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri. Itulah yang dikatakan Bung Karno,” kata Yudi.

“Ada juga pepatah mengatakan “berjalan dengan seorang teman dalam kegelapan lebih baik, ketimbang berjalan sendirian dalam terang,” mas Bro.

“Mari bergandengan tangan merajut kerukunan, ketimbang terpisah dalam kegelapan,” kata Heri. (Joko Lestari)

Dapatkan berita pilihan editor dan informasi menarik lainnya di saluran WhatsApp resmi Poskota.co.id. GABUNG DI SINI


 

Berita Terkait

Obrolan Warteg: DKI Menuju DKJ

Selasa 02 Apr 2024, 06:00 WIB
undefined

News Update