Sebelum Terjadi Ledakan, Amunisi di Gudang Kodam Jaya Bogor Akan Disposal

Minggu 31 Mar 2024, 17:10 WIB
Foto udara dan Petugas gabungan pemadam kebakaran dan 2 robot saat diterjunkan melakukan pendinginan di lokasi kebakaran Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya Desa Ciangsana, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3/2024).Petugas gabungan pemadam kebakaran telah menerjunkan total 16 unit kendaraan dan 2 robot alat pemadam api, proses pemadaman dilakukan mulai pukul 1.30 WIB dengan melibatkan puluhan petugas damkar dari Bogor, Bekasi, dan DKI Jakarta.(Poskota.co.id/Ahmad Tri Hawaari)

Foto udara dan Petugas gabungan pemadam kebakaran dan 2 robot saat diterjunkan melakukan pendinginan di lokasi kebakaran Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) milik Kodam Jaya Desa Ciangsana, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/3/2024).Petugas gabungan pemadam kebakaran telah menerjunkan total 16 unit kendaraan dan 2 robot alat pemadam api, proses pemadaman dilakukan mulai pukul 1.30 WIB dengan melibatkan puluhan petugas damkar dari Bogor, Bekasi, dan DKI Jakarta.(Poskota.co.id/Ahmad Tri Hawaari)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto mengatakan, amunisi di gudang Kodam Jaya di Desa Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor hendak didisposal atau dimusnahkan sebelum meledak.

Agus menuturkan, di dalam gudang tersebut berisi amunisi kategori Munisi Berkaliner Kecil (MKK) dan Munisi Kaliber Besar (MKB).

"Tetapi sebelum waktu disposal sudah meledak. Karena tadi itu sensitif itu munisi tersebut," kata Agus pada Minggu, 31 Maret 2024.

Sementara amunisi di dalam gudang sudah berstatus kedaluwarsa. Ketika sudah masuk masa kedaluwarsa atau berusia maksimal sepuluh tahun, amunisi disimpan di Gudang Munisi Daerah (Gudmurah), lalu diperiksa.

Namun nahas, sebelum didisposal, amunisi justru meledak.

"Munisi yang SOPnya sudah expired itu dikembalikan ke kodam paldam jaya ini dikumpulkan untuk diperiksa lagi, diverifikasi, ada langkah langkah itu sampai dengan akhirnya didisposal. Disposal itu kita punya tempat," jelasnya.

Agus menjelaskan, amunisi yang sudah kedaluwarsa rentan meledak apabila terkena gesekan, gerakan, atau panas.

"Ya memang kalau sudah expire itu relatif sensitif dia. Labil, kena gesekan, gerakan, kena panas dia akan mudah, mudah meledak," ungkapnya.

Sebabnya Gudmurah diletakkan di area jauh dari pemukiman warga hingga berada dibawah tanah.

"Makanya kita punya SOP penggudangannya itu, di bawah tanah. gitu ya, jadi di bawah tanah karena labil tersebut dan sewaktu-waktu bisa meledak. itu SOP kita,"pungkasnya. (Ihsan)

Berita Terkait
News Update