ADVERTISEMENT

Garuda Terbang Tinggi

Sabtu, 30 Maret 2024 04:20 WIB

Share
Ranking Timnas Indonesia meningkat tajam usai tundukkan perlawanan sengit Vietnam di SUGBK, Kamis malam, 21 Maret 2024. (pssi.org)
Ranking Timnas Indonesia meningkat tajam usai tundukkan perlawanan sengit Vietnam di SUGBK, Kamis malam, 21 Maret 2024. (pssi.org)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

GARUDA terbang tinggi itulah gambaran sementara atas kemenangan Timnas Indonesia dari Vietnam. Kemenangan itu terasa manis karena dilakukan di kandang Negeri "Naga Biru" yang selama ini dikenal angker bagi Asnawi Mangku Alam, Cs.

Kemenangan juga tak terlepas dari sentuhan tangan dingin Shin Tae Yong dalam meramu para pemain Garuda hingga membantai Vietnam 3-0 di Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion My Dinh, Hanoi, Selasa (26/3/2024) malam WIB.

Tiga gol Indonesia dilesakkan Jay Idzes (9), Ragnar Oratmangoen (24), dan Ramadhan Sananta (90+6). Raihan Ini menjadi sejarah bagi skuad Merah Putih sukses mengakhiri kutukan 20 tahun tak pernah menang di markas Vietnam, Stadion My Dinh, Hanoi.

Indonesia terakhir kali menang atas Vietnam di Hanoi pada 11 Desember 2004 di Piala AFF 2004. Tiga gol Indonesia saat itu dilesakkan Mauly Lessy, Ilham Jaya Kesuma, dan Boaz Solossa.

 

Seluruh punggawa Timnas Indonesia yang bertarung di lapangan layak mendapat apresiasi. Dimana mental dan ketenangan para pemain lokal dan naturalisasi tentu patut mendapatkan acungan jempol.

Kemenangan ini layak kita rayakan sejenak karena sudah terlalu lama luka yang dirasakan pecinta sepak bola tanah air atas Vietnam. Garuda sering tak dianggap dan kerap diremehkan di atas lapangan. Dan kerinduan kemenangan atas Vietnam akhirnya tercapai.

Publik yakin kemenangan ini akan menjadi pelucut semangat dan tidak membuat Marcelino, Cs jumawa di pertandingan berikutnya. Karena perjuangan skuad Garuda masih panjang. Sehingga tetap fokus menghadapi dua pertandingan, melawan Irak dan Filipina di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Kritikan yang selama ini diberikan kepada Shin Tae Yong yang terus melakukan naturalisasi untuk Timnas Indonesia perlahan mulai terjawab. Suka tidak suka dengan pemain naturalisasi kita harus bangga ternyata mereka mampu menunjukkan nasionalismenya dan mengangkat sepak bola Indonesia.

Pemain keturunan ini berhak membela Indonesia karena darah keluarganya masih mengalir darah merah putih, bukan darah kaleng-kaleng seperti negeri tetangga yang menaturalisasi tanpa ada garis keturunannya. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT