Gunakan lidah dengan lembut untuk berbicara yang baik - baik. Untuk kebaikan orang lain, bukan kebaikan diri sendiri. Bukan untuk kebenaran diri sendiri. Bukan juga untuk menutupi kelemahan diri sendiri dengan mencari–cari kesalahan orang lain. Misalnya adanya ungkapan, posisinya menjadi lemah dalam kompetisi karena ada pihak yang membuatnya menjadi lemah. Dirinya gagal, karena ada pihak yang menjegal.
“Itu sih cari–cari alasan. Sepertinya ada juga elite sering berkata begitu ,” celetuk Yudi.
“Jaga lisan untuk tidak menuduh seseorang,” kata Heri.
“Lebih baik bicara ada adanya, ketimbang menutupi keburukan demi pencitraan,” kata Yudi. (Joko Lestari).