ADVERTISEMENT

Obrolan Warteg: Tiba–Tiba Berubah Sikap

Selasa, 26 Maret 2024 09:32 WIB

Share
Ilustrasi Obrolan Warteg: Tiba-tiba berubah sikap. (Poskota/Yudhi Himawan)
Ilustrasi Obrolan Warteg: Tiba-tiba berubah sikap. (Poskota/Yudhi Himawan)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Jutaan warga tak hanya telah merencanakan mudik lebaran, tetapi aktivitas apa saja yang hendak dilakukan selama di kampung halaman.

“Bukan jutaan, tetapi puluhan juta, bahkan lebih karena sesuai prediksi jumlah pemudik lebaran tahun ini mencapai 193 juta lebih,” kata Heri mengawali obrolan warteg, jelang buka puasa bersama sohibnya, mas Bro dan Yudi.

“Itu kan prediksi, jumlah pastinya bisa bertambah, bisa juga berkurang. Setidaknya kurang 1 orang, saya sendiri,” ujar Yudi.

“Loh nggak jadi mudik.Bukannya sejak awal merencanakan mudik,  mau bagi – bagi angpao buat ponakan, membelikan sarung kakek,” tanya Heri.

“Tadinya begitu, tapi sekarang berubah setelah kondisi juga berubah. Maksud gue kondisi keuangan,” jawab Yudi mencari alasan..

“Menjadi orang harusnya konsisten. Sudah punya niat baik membelikan sarung buat kakek, sekarang malah berubah alasannya kondisi keuangan. Sarung nggak dibeli, mudik pun batal. Ini namanya tidak memiliki prinsip, goyah pendirian,” kata Heri.

“Iya habis gimana lagi dong?” kata Yudi balik bertanya.

“Kalau semua pemimpin kayak kamu,, negeri ini nggak bakalan maju. Yang ada kemunduran, boleh jadi kehancuran,” kata mas Bro.

“Loh kok jadi serius begini,” kata Yudi.

“Kita harus serius kalau sudah menyangkut demi kemajuan lingkungan kita bersama, lebih luas lagi bagi bangsa dan negara,” tambah mas Bro.

Asal tahu ya, kata mas Bro, seorang pemimpin harus punya pendirian, punya prinsip, jangan sampai terombang – ambing oleh masukan yang asal – asalan. Sudah menjanjikan akan memberikan bantuan lebaran, misalnya kemudian ditarik, itu mengecewakan.

“Saya setuju Bro, tapi ingat saya bukanlah pejabat,” kata Yudi.

“Ini berlaku kepada saja, lebih –lebih pejabat publik,” kata mas Bro bagaikan politikus yang sedang menyerap aspirasi.

“Bukankah berubah pikiran itu hal yang wajar saja.Perubahan sikap politik secara tiba – tiba saja lazim terjadi kok. Saat kompetisi berlawanan,selesai kompetisi, berkawan dengan memberikan dukungan,” kata Heri.

“Harus dibedakan antara kebijakan dengan sikap politik.Dalam dunia politik, serba mungkin, tak ada kawan abadi,” kata mas Bro. (Joko Lestari)

ADVERTISEMENT

Editor: Novriadji Wibowo
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT