JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Penembakan massal yang terjadi di Crocus City Hall, kota Krasnogorsk, wilayah Moskow pada Jumat (22/3/2024) menewaskan 40 orang dan melukai lebih dari 100 orang. Banyak video amatir yang menunjukkan kronologi tragedi ini beredar di media sosial, termasuk di aplikasi X.
Berdasarkan pantauan tim Poskota melalui aplikasi X, sebuah video menampilkan 5 pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah sekelompok pengunjung dan menghancurkan pintu-pintu kaca di Crocus City Hall.
Video-video lain menunjukkan jenazah yang bergelimpangan di luar dan di dalam gedung konser. Para pengunjung yang selamat terlihat bergegas meninggalkan gedung.
Ada juga beberapa video yang memperlihatkan atap gedung konser Crocus City Hall terbakar dan rubuh.
Di halaman depan gedung, terdapat banyak mobil ambulans terparkir dan para dokter terlihat sibuk menyembuhkan korban-korban luka.

"Balai Kota Crocus di Moskow dibakar setelah penembakan massal." (@revishvilig)
Selain itu, sebuah video menunjukkan anggota dinas keamanan Rusia (FSB) meneriaki dan menggusur sejumlah wartawan yang berusaha meliput kondisi pasca penembakan massal.
Seorang pengguna yang memposting video tersebut mengatakan, "Inilah sebabnya mengapa media Rusia, meskipun mereka menginginkannya, tidak dapat melaporkan fakta. Tidak ada akuntabilitas pemerintah."

Dalam sebuah pernyataan yang diposting oleh kantor berita Amaq, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas penembakan.
Sejumlah media Barat membenarkan pengakuan ISIS tersebut.
Akan tetapi, sebuah akun X bernama @DD_Geopolitics mengatakan bahwa "Rumor ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas serangan Moskow adalah salah."
Akun itu mengunggah sebuah gambar yang diduga merupakan sebuah template pernyataan yang sudah bertahun-tahun tidak digunakan ISIS.

"Sumber keamanan mengatakan kepada Amaq Agency: Pejuang ISIS menyerang perkumpulan besar umat Kristen di kota Krasnogorsk di pinggiran ibu kota Rusia, Moskow, membunuh dan melukai ratusan orang serta menyebabkan kerusakan besar di tempat tersebut sebelum mereka mundur ke markas mereka dengan aman." (@DD_Geopolitics)