"Ini tradisi yang harus dijaga, karena sejak saya kecil ini sudah ada. Jadi melihatnya sambil bernostalgia karena hingga saat ini meriamnya masih digunakan," terangnya.
Saat ini ada dua meriam besi yang digunakan DKM Masjid Agung Al-Araaf Rangkasbitung, untuk menjadi penanda berbuka dan imsak.
"Setiap sore meriam ini dikeluarkan untuk diledakan (beroperasi), suara keras ledakan datang dari karbit yang dimasukin ke dalam meriam besi," tandasnya. (samsul fatoni).